Ilustrasi | Google Permainan ketangkasan bola billiard di Kabupaten Aceh Tamiang sedang marak-maraknya. Permainan tersebut hampir menyent...
![]() |
Ilustrasi | Google |
Permainan ketangkasan bola billiard di Kabupaten Aceh Tamiang sedang marak-maraknya. Permainan tersebut hampir menyentuh ke pelosok dusun. Selain sebagai ajang ketangkasan, permainan bola billiard juga kerap dijadikan ajang perjudian.
Joni Hermansyah, Ketua Umum Persatuan Olahraga Billiar Seluruh Indonesia (POBSI) Kabupaten Aceh Tamiang, mengaku sangat prihatin dengan banyaknya pengusaha club billiard binaan POBSI Aceh Tamiang, yang diterpa isu miring tentang olahraga ini disekitar masyarakat maupun facebook.
“Permainan bola billiard saat ini tidak hanya berada di kota-kota, tapi juga sudah masuk ke pelosok dusun. Kondisi ini membuat para orang tua resah, karena kerap dijadikan ajang perjudian dan banyak didatangi anak-anak usia sekolah seperti SMP dan SMA,” kata Joni.
Ia mengungkapkan, permainan ketangkasan bola billiard kerap dijadikan tempat perjudian bagi anak-anak SMP dan SMA yang berada di Kecamatan Kota Kualasimpang dan Karang Baru. “Masalah ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah, khususnya Pengcab POBSI Aceh Tamiang, karena jika tetap terus dibiarkan, saya khawatir akan berdampak negatif terhadap mental generasi kita mendatang, ”ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Pengcab POBSI Aceh Tamiang telah mengeluarkan surat nomor 021/PC-POBSI-ATAM/A/IX/2011, tentang himbauan/peringatan agar club–club billiard/sarana pelatihan penjaringan atlit billiard binaan Pengcab POBSI tidak membenarkan para pengguna sarana olahraga billiard melakukan kegiatan pertaruhan dalam permainan billiard.
Selain itu, Pengcab POBSI Aceh Tamiang akan mencabut rekomendasi penyelenggaraan club billiard bilamana dengan sengaja membiarkan proses itu terjadi dan itu diluar tanggungjawab Pengcab POBSI Aceh Tamiang. (Sumber : Rico. F).