HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Dahsyatnya Sedekah

Ilustrasi | Google Oleh : Bahron Ashari Islam menganjurkan umatnya untuk banyak bersedekah. Allah dan Rasul-Nya memerintahkan bahkan m...

Ilustrasi | Google
Oleh : Bahron Ashari

Islam menganjurkan umatnya untuk banyak bersedekah. Allah dan Rasul-Nya memerintahkan bahkan memberi contoh kepada umat Islam untuk menjadi orang yang dermawan serta pemurah. Ketahuilah bahwa kedermawanan adalah salah satu sifat Allah Ta’ala, sebagaimana hadis, “Sesungguhnya Allah ta’ala itu maha memberi, ia mencintai kedermawanan serta akhlak yang mulia, ia membenci akhlak yang buruk.” (HR. Al Baihaqi, dishahihkan Al Bani dalam Shahihul Jami’, 1744).

Dari hadis di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pelit dan bakhil adalah akhlak yang buruk dan bukanlah akhlak seorang mukmin sejati. Begitu juga, sifat suka meminta-minta, bukan ciri seorang mukmin. Bahkan sebaliknya seorang mukmin itu banyak memberi. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw, “Tangan di atas lebih baik dari tangan yang di bawah. Tangan di atas adalah orang yang memberi dan tangan yang di bawah adalah orang yang meminta.” (HR. Bukhari no.1429, Muslim no.1033)

Selain itu, sifat dermawan jika didukung dengan tafaqquh fiddin, menguasai ilmu agama dengan baik, sehingga terkumpul dua sifat yaitu alim dan dermawan, akan dicapai kedudukan hamba Allah yang paling tinggi. Rasulullah SAW, “Dunia itu untuk empat jenis hamba: pertama, hamba yang diberikan rezeki oleh Allah serta kepahaman terhadap ilmu agama. Ia bertaqwa kepada Allah dalam menggunakan hartanya dan ia gunakan untuk menyambung silaturahim. Ia menyadari terdapat hak Allah pada hartanya. Maka ini kedudukan hamba yang paling baik.” (HR. Tirmidzi, no.2325, ia berkata: “Hasan shahih”)

Keutamaan Bersedekah
Allah SWT benar-benar memuliakan orang-orang yang bersedekah. Ia menjanjikan banyak keutamaan dan balasan yang menakjubkan bagi orang-orang yang gemar bersedekah. Terdapat ratusan dalil yang menceritakan keberuntungan, keutamaan, kemuliaan orang-orang yang bersedekah.

Ibnu Hajar Al Haitami mengumpulkan ratusan hadis mengenai keutamaan sedekah dalam sebuah kitab yang berjudul Al Inaafah Fimaa Ja’a Fis Shadaqah Wad Dhiyaafah, meskipun hampir sebagiannya perlu dicek keshahihannya.

Banyaknya keutamaan ini seakan-akan seluruh kebaikan terkumpul dalam satu amalan sedekah. Maka, sungguh mengherankan bagi orang-orang yang mengetahui dalil-dalil tersebut dan ia tidak terpanggil hatinya serta tidak tergerak tangannya untuk banyak bersedekah.

Di antara keutamaan bersedekah antara lain; pertama, sedekah dapat menghapus dosa. Rasulullah SAW bersabda, “Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi, 614).

Diampuninya dosa dengan sebab sedekah di sini tentu saja harus disertai tobat atas dosa yang dilakukan. Tidak sebagaimana yang dilakukan sebagian orang yang sengaja bermaksiat, seperti korupsi, memakan riba, mencuri, berbuat curang, mengambil harta anak yatim, dan sebelum melakukan hal-hal ini ia sudah merencanakan untuk bersedekah setelahnya agar ‘impas’ tidak ada dosa. Yang demikian ini tidak dibenarkan karena termasuk dalam merasa aman dari makar Allah, yang merupakan dosa besar. Allah Ta’ala berfirman: “Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” (QS. Al A’raf: 99)

Kedua, orang yang bersedekah akan mendapatkan naungan di hari akhir. Rasulullah SAW menceritakan tentang tujuh macam manusia yang mendapat naungan di suatu hari yang ketika itu tidak ada naungan lain selain dari Allah, yaitu hari akhir. Salah satu jenis manusia yang mendapatkannya adalah, “Seorang yang bersedekah dengan tangan kanannya, ia menyembunyikan amalnya itu sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya.” (HR. Bukhari no. 1421).

Ketiga, sedekah memberi keberkahan pada harta. Rasulullah SAW bersabda, “Harta tidak akan berkurang dengan bersedekah. dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya.” (HR. Muslim, no. 2588). Apa yang dimaksud hartanya tidak akan berkurang? Dalam Syarh Shahih Muslim, An Nawawi menjelaskan, “Para ulama menyebutkan bahwa yang dimaksud di sini mencakup dua hal: Pertama, yaitu hartanya diberkahi dan dihindarkan dari bahaya. Maka pengurangan harta menjadi `impas’ tertutupi oleh berkah yang abstrak. Ini bisa dirasakan oleh indera dan kebiasaan. Kedua, jika secara dzatnya harta tersebut berkurang, maka pengurangan tersebut `impas’ tertutupi pahala yang didapat, dan pahala ini dilipatgandakan sampai berlipat-lipat banyaknya.”

Keempat, Allah melipatgandakan pahala orang yang bersedekah. Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (QS. Al Hadid: 18)

Kelima, terdapat pintu surga yang hanya dapat dimasuki oleh orang yang bersedekah. “Orang memberikan menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga: “Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan shalat, ia akan dipanggil dari pintu shalat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.”

Rasulullah SAW memberikan permisalan yang bagus tentang orang yang dermawan dengan orang yang pelit: “Perumpamaan orang yang pelit dengan orang yang bersedekah seperti dua orang yang memiliki baju besi, yang bila dipakai menutupi dada hingga selangkangannya. Orang yang bersedekah, dikarenakan sedekahnya ia merasa bajunya lapang dan longgar di kulitnya. Sampai-sampai ujung jarinya tidak terlihat dan baju besinya tidak meninggalkan bekas pada kulitnya. Sedangkan orang yang pelit, dikarenakan pelitnya ia merasakan setiap lingkar baju besinya merekat erat di kulitnya. Ia berusaha melonggarkannya namun tidak bisa.” (HR. Bukhari no. 1443).

Hal ini tentu pernah dibuktikan sendiri oleh sebagian besar kaum muslimin. Ada rasa senang, bahagia, dada yang lapang setelah memberikan sedekah kepada orang lain yang membutuhkan. Masih banyak lagi dalil-dalil yang mengabarkan tentang manfaat sedekah dan keutamaan orang yang bersedekah. Bulan suci Ramadhan baru saja berlalu, sudahkah kita menjadi orang yang ahli sedekah?

* Penulis adalah mahasiswa S2 UNMUL, Kalimantan Timur. Pernah menetap di Aceh sebagai relawan.