Foto | Rico F Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tamiang, kembali diberi ‘Pekerjaan Rumah (PR)’ sekaitan dengan banyaknya aset daerah ya...
![]() |
| Foto | Rico F |
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tamiang, kembali diberi ‘Pekerjaan Rumah (PR)’ sekaitan dengan banyaknya aset daerah yang terbengkalai, dan sudah tidak terurus lagi di Kabupaten Bumi Muda Sedia.
Aset-aset daerah yang terdapat di Kabupaten Aceh Tamiang, yang sudah terbengkalai tersebut bukan hanya yang menggunakan sumber dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK) Kabupaten Aceh Tamiang, tapi tidak sedikit pula aset tersebut, yang sumber dananya dari pihak provinsi bahkan dari pusat.
Salah satunya, Boat Patroli dengan nilai jutaan rupiah milik Dishubkominfo Kabupaten Aceh Tamiang yang tenggelam di Pelabuhan Sungai Tamiang. Pantauan di lapangan (10/9) belum ada upaya penyelamatan terhadap inventaris daerah Aceh Tamiang yang bersumber dari APBN tahun anggaran 2007 tersebut.
Lebih dari itu, Boat Patroli ini menjelma menjadi sebuah tempat penuh kekumuhan dan tak bisa dipergunakan. Diperparah lagi dengan bocornya dek kabin Boat Patroli tersebut. fakta itu pun diakui oleh warga yang tinggal di sekitar pelabuhan sungai Tamiang, Mariani (67 tahun).
Menurutnya, masyarakat yang berdomisili di pelabuhan tersebut mengaku merasa prihatin melihat kondisi Boat Patroli milik pemerintah yang tidak terawat ini. Padahal bila dikelola dengan baik maka tidak seburuk seperti saat ini.
"Kami warga di sini hanya mampu mengelus dada melihat fenomena banyaknya aset Pemkab Aceh Tamiang yang banyak rusak di sana-sini. Ini mungkin contoh kecil jika aset ditelantarkan tanpa perawatan, padahal nominalnya bisa mencapai ratusan juta rupiah." ujar janda tiga orang anak ini.
Keprihatinan serupa juga diungkapkan Wakil Bendahara SWAT, Samsul Bahri. Dikatakan ayah dua orang anak ini, dirinya hanya berpesan kepada pemerintah daerah agar dapat mengelola dengan baik aset yang dimiliki pemerintah ini. Sebab aset yang dimiliki, baik dalam bentuk bangunan, kendaraan, jalan, irigasi dan lainnya semua itu bersumber dari uang rakyat melalui dana APBK.
Oleh karena itu, sebagai lembaga yang diberikan amanah guna menjaga aset tersebut, seyogianya untuk memilihara dan merawatnya. Agar jangan sampai dana APBK yang ada, habis terserap oleh sesuatu yang berujung pada kemubadziran. "Buat apa membangun kalau tidak bisa merawat dan menjaga, hanya menghambur-hamburkan anggaran saja," cetus Samsul.
Selain Boat Patroli tersebut, Dishubkominfo Kabupaten Aceh Tamiang juga memiliki tujuh unit speed boat. Namun hanya satu unit yang tersisa, itu pun sudah menjadi bangkai, dan mesinnya pun saat ini tidak tahu dimana rimbanya, katanya.
Menanggapi banyaknya aset yang rusak dan terkesan amburadul tanpa perawatan, Kepala Dinas Hubkominfo Aceh Tamiang Drs. Syuibun Anwar ketika dikonfirmasi, Jum'at (9/9), membantah. “Tenggelamnya Boat Patroli tersebut akibat gempa yang mengguncang, Selasa (6/9), sekitar pukul 00.55 wib dini hari berkekuatan 6,7 skala richter. Sebelum terjadinya guncangan alam tersebut posisi Boat Patroli tersebut masih normal”, kata Syuibun.
Ketika ditanyakan, bagaimana tanggapan Dishubkominfo tentang penyelamatan Boat Patroli tersebut. "Pihak Dishubkominfo saat ini berusaha untuk menarik Boat Patroli tersebut, dengan menggunakan alat tarik (kotrek-red)," ujar Ketua IKRAM ini.
Namun meski demikian, kata Kadis Hubkominfo, pihaknya serius akan membenahinya. "Kami akan berusaha untuk memperbaikinya dalam waktu secepatnya. Tapi semua itu membutuhkan waktu, tenaga dan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu perlu kerjasama dari semua elemen," paparnya. [sumber : Rico F]
