Foto | Dok. STC Perubahnya fungsi hutan menjadi tanaman industri maupun kegiatan lain yang mengakibatkan gundulnya hutan merupakan ancama...
![]() |
Foto | Dok. STC |
Perubahnya fungsi hutan menjadi tanaman industri maupun kegiatan lain yang mengakibatkan gundulnya hutan merupakan ancaman bagi ketersediaan air dan peningkatan resiko erosi longsor di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS).
Demikian ungkap Bupati Aceh Tamiang Drs H.Abdul Latief yang dibacakan Asisten III Setdakab, Ir. Adi Darma M.Si dalam sambutannya pada acara Kampanye Kepedulian Publik yang digelar Dinas Pengairan Propinsi Aceh di aula SKB setempat di Karang Baru Aceh Tamiang, Rabu (28/9) kemarin.
Dikatakannya, Kabupaten Aceh Tamiang merupakan daerah yang sangat rawan dengan bencana banjir, terutama di kawasan DAS Krueng (sungai) Tenggulun, Krueng Rengas, Krueng Skundur dan Krueng Kaloy.
Hal ini dapat dirasakan masyarakat Aceh Tamiang ketika banjir bandang melanda dan menenggelamkan 90 persen daratan daerah itu pada tahun akhir Desember 2006 lalu, yang menyebabkan timbulnya kerugian secara materi mencapai ratusan milyar rupiah.
Lebih lanjut lagi, Bupati mengatakan, hendaknya pengalaman pahit yang dirasakan masyarakat pada akhir Desember 2006 tersebut tidak akan terjadi lagi. Sebab itu kata Bupati, hendaknya masyarakat Aceh Tamiang saling melakukan konservasi dalam pengelolaan akan air dengan pemanfaatan tetap berada dalam azas berkelanjutan dan kelestarian.
Pada acara Kampanye Kepedulian Publik terhadap lingkungan tersebut, pihak penyelenggara dari Dinas Pengairan Aceh tampak hadir Kabid Program dan Pelaporan Dinas Pengairan Aceh, Ir Bambang Riswardi beserta PPTK, Ely Novita dan beberapa orang staf Dinas Pengairan Propinsi Aceh.
Sedang sebagai nara sumber pada acara itu, tampil I Putu Eddy Wijaya dari Dirjern Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum.
Dalam kampanyenya, I Putu Wijaya banyak menyampaikan tentang seputar pengendalian daya rusak air dengan cara menanggulangi, memulihkan kerusakan kualitas lingkungan yang ada disebakan oleh daya rusak air.
Selain itu, I Putu Wijaya juga memaparkan tentang factor ulah manusia dengan perambahan hutan sehingga memperbesar hempasan air yang menyebabkan banjir.
Selain dihadiri Kadis PU Aceh Tamiang Ir. Zulkifli MM, Sekretaris Dinas PU Aceh Tamiang, Zulham S.Pd beserta staf di jajarannya, pada acara itu hadir pula Kadis Kehutanan dan Perkebunan Atam, Syahri SP, Kabid Pengendalian Lingkungan BLH Atam, Sayed Mahdi, SP M.Si serta para peserta dan undangan lainnya. (Sumber : Soeparmin).