Ilustrasi | Google Meski merasa sakit yang tak tertahankan sambil mengerang dalam kondisi berlumuran darah dua orang pasien kecelakaan la...
![]() |
Ilustrasi | Google |
Meski merasa sakit yang tak tertahankan sambil mengerang dalam kondisi berlumuran darah dua orang pasien kecelakaan lalulintas merasaditerlantarkan, oleh perawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Tamiang, yang akhirnya pulang tanpa mendapat perawatan oleh petugas di Unit Gawat Darurat (UGD) Pasien yang merasa dibiarkan tanpa mendapatkan perawatan sehingga pasien terpaksa pulang.
Seorang pasien asal Kampung Tanjung Seumantoh, Khairul Akmal (22), mengaku ditelantarkan oleh petugas medis di UGD RSUD Aceh Tamiang yang masuk ke rumah sakit itu akibat tabrakan usai pulang sholat subuh di kampungnya, padahal orang tuanya sudah membayar biaya sesuai yang diminta oleh petugas, tapi luka luka yang dialaminya tidak juga dibersihkan, namun tiba tiba dia disuruh pulang karena tidak sakit menurut petugas piket UGD RSUD Aceh Tamiang Selasa (02/8), karena disuruh pulang meski tanpa mendapat perawatan keluarga pasien segera membawa korban pindah ke rumah sakit lain di Kota Langsa setelah berada selama empat jam di RSUD Aceh Tamiang, ianya tidak juga ditangani dengan baik oleh pihak rumah sakit.
"Saya heran, setelah dibawa ke ruang IGD RSUD Aceh Tamiang, pasien, termasuk teman saya yang mengalami koma, tidak juga ditangani dengan baik. Ia cukup diberi infusan saja, tanpa ada upaya pengobatan lainnya. Ketika saya tanyakan ke suster, mereka bilang penanganan lebih lanjut agar biaya administrasi dilunasi, keluarga teman sayapun membayar uang administrasi sebesar Rp. 375.000, dengan harapan anaknya segera ditangani," ujar Akmal.
Ditambahkannya, kondisi yang sangat memprihatinkan tersebut, diperparah oleh keadaan ruangan yang tidak nyaman, kotor, dan kumuh sehingga dinilai tidak sehat untuk digunakan sebagai ruang perawatan gawat darurat. "Makanya, ia memutuskan untuk pindah ke rumah sakit lainnya supaya mendapat perawatan yang layak," imbuhnya.
Guna mendapatkan informasi yang akurat mengkonfirmasi petugas IGD RSUD Tamiang, namun tidak ada satu orang dokter, suster dan penjaga yang bisa memberikan keterangan. Dr. Hadi Kusuma Sah Putra yang merupakan Koordinator Dokter RSUD Tamiang mengatakan, “kalau keluarga pasien komplin, datang aja ke RSUD Tamiang untuk diselesaikan”, katanya.
Ketika dihubungi via Seluler, Direktur RSUD Aceh Tamiang, dr. Zuheini, M.Kes mengatakan, coba ditanya dengan petugas piket yang tadi malam karena saya sedang tidak berada dikantor.
“Kami sudah seoptimal mungkin melayani, seperti peristiwa kemarin yang mana orang gila yang mengalami kecelakaan tetap kami berikan pelayanan yang serius. Kalau masalah pengutipan uang tersebut, Zuheini menekankan, “Kalau Ada dokter yang memungut biaya kepada pasien, tolong laporkan ke saya”, Katanya.
Salah seorang keluarga pasien mengatakan sangat kecewa dengan pelayanan RSUD Aceh Tamiang, kalau memang mau mengejar PAD mengapa harus rakyat yang dijerat dengan tipu daya petugas, memberi resep untuk ditebus ke apotik, ada beberapa kali saya melihat kejadian konyol petugas medis RSUD Aceh Tamiang, obat yang ditebus oleh keluarga pasien justru disimpan tidak diberikan kepada pasien, namun petugas kembali memberikan resep yang baru untuk ditebus oleh keluarga pasien.
Untuk itu dia mengharapkan kepada pihak terkait di Kabupaten muda sedia ini untuk dapat mempelajari kejadian yang memalukan ini, Tamiang ini daerah yang kaya tapi penuh dengan tipu daya, papar paman pasien yang ditelantarkan.