Oleh Amara Carolina Dewi Semester: 1 Fakultas: Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung Lentera24.com Belakanga...
Semester: 1 Fakultas: Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Lentera24.com Belakangan ini, program Makanan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu isu yang sedang hangat diperbincangkan di tengah-tengah Masyarakat Indonesia, program ini di adakan di Indonesia untuk meningkatkan kualitas gizi dan Kesehatan Masyarakat, terutama kelompok rentan seperti anak sekolah, balita, dan ibu menyusui. Tujuan nya Adalah untuk menjadikan Masyarakat lebih sehat dan produktif sebagai investasi masa depan bangsa.
Namun, dibalik tujuan mulia nya, muncul berbagai persoalan yang menjadi sorotan publik, keracunan massal akibat higienitas yang buruk dan kontaminasi silang, dugaan penyimpangan anggaran, kualitas makanan yang dinilai tidak sesuai standar gizi dan selera, serta lemahnya regulasi dan tata Kelola ditingkat pelaksana. Sebagian masyarkat mendukung penuh karena dianggap bentuk nyata keadilan sosial, sementara yang lain tidak yakin dan menilai program ini sulit dijalankan secara merata. Perdebatan ini menunjukan bahwa MBG bukan hanya isu Kesehatan, tetapi juga menyentuh aspek ekonomi, sosial, dan moral bangsa.
Menurut saya, melalui program ini, pemerintah menunjukkan kepeduliannya untuk menjamin hak dasar masyarakat, terutama hak anak-anak untuk mendapatkan gizi yang layak. Sebab, tidak semua keluarga mampu menyediakan makanan bergizi setiap hari. Banyak anak yang pergi ke sekolah dalam keadaan lapar karena keterbatasan ekonomi.
Dengan adanya MBG, pemerintah memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak untuk tumbuh sehat dan belajar dengan baik. Contohnya, di beberapa daerah yang sudah menjalankan program serupa, kehadiran siswa meningkat dan konsentrasi belajar juga membaik. Jadi, program ini bukan hanya soal bantuan sosial, tetapi juga merupakan bentuk investasi moral dan intelektual bagi masa depan bangsa.
Agar program MBG berjalan efektif dan tepat sasaran, pemerintah perlu memastikan pengawasan yang jelas, mulai dari kualitas bahan pangan hingga distribusinya di lapangan. Kolaborasi dengan pihak sekolah, dan masyarakat lokal juga sangat penting agar pelaksanaan program sesuai kebutuhan daerah masing-masing. Selain itu, masyarakat seharusnya tidak hanya menjadi penerima, tetapi juga berperan aktif dalam mengawasi dan mendukung keberlangsungan program ini. Jika dijalankan dengan baik, MBG bisa menjadi langkah awal proses pangan nasional yang lebih adil dan berkelanjutan.(*)

