HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

KREATOR: Pemuda yang Menjaga Hidupnya Kesenian Budaya Sumbertempur

Referensi: Levina, A. G. (2025, Juli 10). Podcast antara M. Rifqi Ardiansyah dengan Pak Andi dan Pak Juri mengenai sejarah dan kegiatan KREA...

Referensi: Levina, A. G. (2025, Juli 10). Podcast antara M. Rifqi Ardiansyah dengan Pak Andi dan Pak Juri mengenai sejarah dan kegiatan KREATOR. Desa Sumbertempur

Lentera24.com Di balik kebangkitan Desa Sumbertempur, terdapat kumpulan pemuda kreatif yang turut menumpahkan ide dan tenaganya untuk menjadikan desa mereka lebih maju, tumbuh, dan berkembang. Mereka membentuk satu wadah bernama Komunitas Remaja Sumbertempur Lor atau KREATOR. Komunitas ini bukan hanya perkumpulan pemuda saja, melainkan juga merupakan identitas desa. KREATOR berperan penting sebagai penggerak pada bidang sosial, seni, budaya, dan olahraga. Dengan begitu komunitas ini juga menjadi salah satu wajah Desa Sumbertempur dalam menjalankan kehidupan yang lebih erat dengan kebersamaan dan produktif.  


Bermula dari Keresahan Menjadi Gerakan

KREATOR muncul dari keresahan lima pemuda yang ingin menyatukan wilayah yang terpecah berdasarkan dusun-dusun di Sumbertempur. Mereka berinisiatif membentuk wadah bernama Kreator Tempur Lor. Nama tersebut tercetus dari permainan kata lucu, namun bermakna yang berubah menjadi Komunitas Remaja Sumbertempur Lor. Komunitas ini akhirnya diberi legalitas oleh pemerintah desa pada tahun 2013 oleh Pak Purwanto. KREATOR juga memiliki logo penuh makna yang digambarkan dengan bintang yang memiliki makna Pancasila; lingkaran yang bermakna lingkup komunitas; dan kawat duri yang menyimbolkan perjuangan yang sakit hanya apabila terdapat kecaman dari luar. 


Kegiatan KREATOR berfokus pada bidang seni dan kebudayaan. Mulai dari kuda lumping, penampilan tari tradisional, dan lomba-lomba bernuansa seni lainnya. Mereka tidak hanya menampilkan pertunjukkan, tetapi juga ikut membantu setiap masyarakat yang ikut turut serta. Setiap pertunjukkan dinilai bukan hanya penampilan saja, melainkan juga bentuk pelestarian kebudayaan dan bentuk identitas budaya bagi masyarakat desa.  


Tantangan: Antara Regenerasi dan Apresiasi

Tantangan tidak luput dihadapi oleh KREATOR. Seiring berjalannya waktu, para pemuda lebih memilih berfokus pada dunia digital daripada berinteraksi dan berpartisipasi dalam kegiatan berbudaya. Regenarasi komunitas juga terhambat, karena rendahnya ketertarikan para pemuda. Akan tetapi, mereka tidak berputus asa dan tetap melanjutkan langkahnya untuk terus menghidupkan kesenian budaya dan mengajak masyarakat, khususnya pemuda untuk ikut berpartisipasi. Walaupun pendanaan yang minim dan prioritas yang berbeda sekarang juga menjadi tantangan bagi mereka.


Digitalisasi sebagai Penghubung Generasi

Menjawab tantangan perkembangan zaman, KREATOR sudah mengikuti dengan digitalisasi melalui media sosial untuk menyebarkan kegiatan mereka. Akun media sosial, seperto Instagram @kreatorfcofficial, Facebook, Youtube. Media sosial digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan dan mempererat hubungan dengan masyarakat, khususnya generasi muda. Ditambah salah satu anggota komunitas bidang sepak bola sendiri terdapat pemain bola terkenal, yaitu Johan Alfarizi menghasilkan banyaknya pengikut yang turut meningkatkan pengenalan potensi Desa Sumbertempur ke publik. 


Harapan Budaya yang Tetap Hidup dan Lestari 

KREATOR percaya bahwa keterlibatan orang tua sangat penting dalam mengarahkan anak-anaknya dalam berkontribusi pada kelestarian seni dan budaya. Mereka juga berharap bisa membuktikan bahwa perubahan desa bisa dimulai dengan adanya niat, kebersamaan, dan kerja nyata. Dengan dukungan keluarga dan pemerintah desa, diharapkan mampu dibentuknya lingkungan yang aktif, kolaboratif, dan inovatif.(*)

Oleh: Levina Aisyah Gunawan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Brawijaya