HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}
Breaking News:
latest

Opini Mengenai Pemrograman Makan Bergizi Gratis

Oleh Mahasiswa Semester 2. Prodi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.  Masing masing   1 Siti Ais...

Oleh Mahasiswa Semester 2. Prodi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang. 
Masing masing  
1 Siti Aisyah Richa Taruna
2. Kamila Chalisa Fairuz Ramadhina
3. Amanda Aulia Rahmi
4. Aurel Naswa Salsabila
5. Verra Novita Dewi
6. Eritrina Kurnia Sari

Lentera24.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah langkah positif dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan di Indonesia. Namun diketahui bahwa program ini juga memiliki efek negatif bagi pelajar di Indonesia. Meskipun MBG ini sangat membantu, terutama bagi siswa dari kalangan keluarga kurang mampu dalam mencukupi kebutuhan gizi harian. Asupan gizi yang cukup dapat membuat anak-anak menjadi lebih fokus disaat belajar, pertumbuhan yang lebih sehat, dan berkembang secara mental.

Mereka juga mendapatkan dampak negatif dari program ini. Salah satunya adalah keracunan. Dalam jangka panjang, program ini dinilai belum mampu berpotensi besar dalam meningkatkan kualitas SDM di Indonesia jika dampak negatif masih terselip di program ini.

Walaupun program ini dinilai bermanfaat, namun pelaksanaan MBG di lapangan dianggap tidak mudah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, misalnya:

Program ini membutuhkan dana yang besar dan konsisten. Tanpa perencanaan keuangan yang jelas, kualitas makanan dapat menurun atau distribusinya jadi terganggu.

Distribusi makanan ke sekolah-sekolah yang berada di pelosok diketahui memiliki banyak tantangan, salah satunya akses jalan dan transportasinya masih terbatas.

Makanan yang diberikan juga harus memenuhi standar gizi dan kebersihan. Diperlukan pengawasan agar tidak sampai terjadi kasus keracunan atau gizi yang tidak seimbang.

Program ini membutuhkan kerja sama dari banyak pihak. mulai dari pemerintah pusat, daerah, sekolah, sampai masyarakat dan sektor swasta.

Tenaga kerja seperti koki, ahli gizi, dan pengawas makanan juga harus tersedia supaya programnya dapat berjalan maksimal.

Menciptakan sistem pengawasan yang transparan agar tidak ada penyalahgunaan dana atau potensi terjadi korupsi.

Secara keseluruhan, MBG adalah program yang layak didukung karena memiliki manfaat dan dampak positif besar. Namun, keberhasilannya tergantung pada kesiapan teknis di lapangan, keseriusan pemerintah, dan partisipasi dari masyarakat. Sehingga perlu diadakan evaluasi rutin agar program ini tetap berjalan efektif dan merata. (*)