Nisrina Syifa Widyanty Mahasiswi Semester 2 Fakultas Sains dan Teknologi Jurusan Agribisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jak...
Lentera24.com - Jeruk adalah salah satu buah hortikultura unggulan di Indonesia. Dari sekian banyak jenis jeruk yang beredar di pasaran, jeruk Baby Java Malang adalah salah satu varietas lokal dengan potensi bisnis yang sangat menjanjikan. Sayangnya, keberadaannya masih jarang dilirik dalam sektor agribisnis. Padahal, jeruk ini memiliki cita rasa yang manis dan menyegarkan, dengan tampilan yang sekilas menyerupai jeruk Sunkist. Cara mengonsumsinya pun sama dan cukup praktis, yaitu hanya perlu dibelah dan langsung disantap. Namun, jeruk Baby Java Malang memiliki keunggulan dan ciri khas tersendiri yang membedakannya dari jeruk Sunkist, yang lebih dulu populer di pasaran.
Jeruk ini dinamakan jeruk Baby Java Malang karena diproduksi di daerah Malang, Jawa Timur. Menariknya, jeruk Baby Java Malang memiliki berbagai variasi bentuk dan tampilan yang membuatnya unik. Ukurannya bisa berbeda-beda, ada yang kecil maupun besar, tergantung pada masa panennya. Teksturnya pun beragam. Jika kulitnya terasa kasar, biasanya menandakan buah belum terlalu matang, sedangkan kulit yang halus menunjukkan bahwa buah sudah matang sempurna dan siap dikonsumsi. Dari segi tampilan, ada kulit jeruk yang mulus dan ada pula yang tampak burik atau memiliki corak kehitaman. Meskipun tampak berbeda-beda secara fisik, rasa yang dihasilkan tetap sama, yakni manis, segar, dan tidak asam. Inilah salah satu keunggulan jeruk Baby Java Malang yang menjadikannya istimewa di antara varietas jeruk lainnya.
Selain itu, keunggulan lain yang dimiliki jeruk Baby Java Malang adalah teksturnya yang lembut serta kadar airnya yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh air perasan jeruk Baby Java Malang yang cenderung lebih bersih dari remah-remah serat buah, tidak seperti jeruk besar lainnya yang sering kali menghasilkan sari buah dengan banyak partikel serat. Selain itu, rasanya yang manis tanpa ada rasa asam membuatnya tidak mengganggu pencernaan bayi. Kelebihan ini membuatnya dapat dikonsumsi oleh semua usia, mulai dari bayi sebagai makanan pendamping ASI (MPASI) hingga lansia sebagai makanan ringan yang sehat dan menyegarkan.
Secara gizi, buah ini juga sangat menonjol. Jeruk Baby Java Malang sangat kaya akan vitamin dan mineral yang penting untuk kesehatan tubuh. Jumlah vitamin C di dalam jeruk Baby Java Malang mencapai 53,2 mg per 100 gram buah. Selain itu, vitamin lain yang terkandung dalam jeruk Baby Java Malang adalah vitamin A, yaitu sebesar 11 µg, kemudian kandungan kalium sebesar 181 mg, serta kalsium yang mencapai 40 mg. Kandungan vitamin C merupakan yang paling dominan, sehingga sangat dianjurkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit, terutama dalam situasi cuaca yang tidak menentu seperti saat ini.
Selanjutnya, jika kita mengenal lebih dalam, jeruk Baby Java Malang ternyata tidak hanya memiliki buah yang bernilai jual tinggi. Bahkan, limbah kulitnya pun bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan keuntungan tambahan. Menariknya, jeruk Baby Java Malang tidak hanya bisa dijual dalam bentuk utuh, tetapi juga dapat diolah menjadi berbagai produk turunan seperti selai buah, es lilin, permen, hingga minuman perasan jeruk siap konsumsi yang dibuat tanpa bahan pengawet, tetap alami, serta manis tanpa tambahan gula. Minuman perasan jeruk Baby Java Malang dalam bentuk jus segar juga memiliki kualitas gizi yang lebih tinggi dibandingkan sari buah yang telah melalui proses pengolahan dan pemanasan. Rasanya tetap tajam, segar, dan sangat disukai masyarakat dari berbagai kalangan usia.
Tak hanya itu, sari buah jeruk ini juga memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Antioksidan tersebut mampu menghambat reaksi oksidasi dengan cara menetralisasi radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh, sehingga membantu tubuh terhindar dari berbagai penyakit degeneratif, seperti kanker, diabetes, atau penyakit jantung. Oleh karena itu, mengonsumsi jeruk Baby Java Malang secara rutin juga bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat masyarakat modern saat ini.
Selain produk turunan buah, potensi luar biasa juga muncul dari pengelolaan limbah kulitnya. Dengan tingginya produksi dan konsumsi buah jeruk di Indonesia, jumlah limbah yang dihasilkan pun ikut meningkat, salah satunya adalah limbah kulit jeruk. Tak banyak yang menyadari bahwa kulit jeruk menyumbang limbah organik dalam jumlah yang sangat besar, diperkirakan mencapai lebih dari 309 ribu ton setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, sekitar 40%–50% berkontribusi terhadap peningkatan limbah organik nasional dan bahkan menghasilkan emisi gas CO₂ sebesar 4,5 ton. Jika tidak dikelola dengan baik, limbah ini dapat menjadi ancaman lingkungan yang serius.
Namun, di balik masalah tersebut, tersimpan peluang besar melalui pemanfaatan kulit jeruk menjadi minyak atsiri. Kulit jeruk Baby Java Malang diketahui mengandung senyawa minyak atsiri alami, yakni minyak nabati yang memiliki aroma khas dan mudah menguap pada suhu ruang. Minyak ini bisa menjadi produk unggulan yang bernilai tinggi di berbagai sektor industri. Pemanfaatannya sangat beragam. Dalam dunia aromaterapi, minyak atsiri dikenal sebagai bahan relaksasi alami. Dalam kehidupan sehari-hari, minyak ini dapat dimanfaatkan sebagai pengharum ruangan, pengusir nyamuk, penambah rasa makanan, hingga bahan dasar parfum. Kandungan limonene di dalamnya juga berfungsi sebagai zat aktif dalam industri kosmetik, pembersih, cat, hingga perisa makanan dan minuman.
Lebih lanjut, potensi limbah kulit Jeruk Baby Java Malang tidak berhenti pada produksi minyak atsiri saja. Limbah ini juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan bahan baku pupuk organik cair (POC). Kandungan senyawa bioaktif dalam kulit jeruk menjadikannya sumber nutrisi yang bermanfaat, tidak hanya bagi hewan, tetapi juga bagi pertumbuhan tanaman. Kulit jeruk mengandung unsur hara penting seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K), serta senyawa flavonoid dan minyak atsiri yang bersifat antibakteri dan antijamur. Dengan memanfaatkan kandungan tersebut secara optimal, limbah kulit jeruk sangat ideal untuk diolah menjadi pupuk organik cair yang ramah lingkungan.
Salah satu keunggulan POC berbahan dasar kulit jeruk adalah kemampuannya dalam meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit. Hal ini disebabkan oleh adanya senyawa antimikroba alami yang secara aktif bekerja melindungi tanaman dari patogen yang merusak. Menariknya, pengolahan limbah kulit jeruk menjadi pupuk organik cair tidak hanya memberikan manfaat ekologis yang besar bagi lingkungan, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan untuk dikembangkan. POC dari kulit jeruk bisa menjadi produk komersial yang bernilai jual tinggi, terutama di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pertanian organik dan penggunaan pupuk alami yang lebih aman bagi tanah maupun manusia.
Dengan pengemasan yang menarik dan edukasi pasar yang tepat, pupuk cair ini dapat dipasarkan ke berbagai kalangan, mulai dari petani tradisional, komunitas urban farming di perkotaan, hingga pelaku pertanian skala kecil yang mulai beralih dari pupuk kimia ke alternatif yang lebih ramah lingkungan. Artinya, limbah kulit jeruk tidak hanya mampu menyuburkan tanah, tetapi juga menyuburkan kantong para pelaku usaha yang cermat melihat peluang. Hal ini membuktikan bahwa limbah organik sekalipun, jika dikelola dengan benar, dapat menjadi sumber penghasilan tambahan yang berkelanjutan.
Pengolahan limbah kulit jeruk menjadi pupuk cair bukan hanya merupakan langkah cerdas untuk mengurangi timbunan sampah organik yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), tetapi juga solusi ekologis yang memberikan dampak positif jangka panjang. Penerapan POC dari kulit jeruk mampu memperbaiki kualitas tanah secara alami, menekan penggunaan pupuk kimia yang merusak struktur tanah, serta mendukung pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan secara keseluruhan.
Dengan melihat berbagai inovasi pemanfaatan Jeruk Baby Java Malang dari hulu ke hilir, jelas bahwa komoditas ini menyimpan potensi bisnis yang sangat menjanjikan. Tidak hanya buahnya yang laris di pasaran karena rasa dan kandungan nutrisinya, tetapi limbah kulitnya pun mampu memberikan nilai ekonomi tinggi jika diolah secara kreatif dan berkelanjutan. Maka dari itu, Jeruk Baby bukan sekadar buah konsumsi biasa, melainkan peluang usaha agribisnis modern yang bisa menyuburkan tanah sekaligus menyuburkan kantong para pelaku usaha yang jeli dalam melihat peluang emas di balik limbah.(*)