HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Implementasi Pendidikan Islam Berdasarkan Perspektif Ibnu Khaldun

Zaky Zaidul Mubarok Semester 2 Fakultas Ilmu Tarbiyah Prodi Pendidikan Agama Islam UIN Raden Mas Said Surakarta Lentera24.com - Pendidikan ...

Zaky Zaidul Mubarok Semester 2 Fakultas Ilmu Tarbiyah Prodi Pendidikan Agama Islam UIN Raden Mas Said Surakarta


Lentera24.com - Pendidikan adalah suatu sistem yang harus berjalan dan terintegrasi dengan sistem yang lain yang ada untuk meraih tujuan yang telah ditetapkan yaitu meningkatkan kualitas hidup semua aspek kehidupan manusia (Akhiruddin, 2015). Dari perspektif ini, Pendidikan akan terus berjalan Bersama pertumbuhan dan perubahan dinamika sosial budaya Masyarakat dari masa ke masa yang demikian itu untuk mempersiapkan generasi penerus agar dapat bersosialisasi dan beradaptasi dengan budaya yang dianutnya.


Saat ini, Pendidikan semakin menantang produksi dan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Konsep Pendidikan islam akan terus maju seiring dengan perkembangan zaman. Pendidikan tidak hanya memberi ilmu pengetahuan terkini, akan tetapi juga harus berusaha membentuk sistem kepercayaan dan karakter yang kuat bagi setiap peserta didik agar dapat merealisasikan potensi dirinya dan menemukan tujuan hidupnya (Achadah, 2019). pada intinya,Pendidikan harus memajukan perkembangan tiga hubungan dasar kehidupan manusia:hubungan antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa,hubungan antara manusia,dan hubungan manusia dengan alam.


 Dalam bukunya ”Muqaddimah” Ibnu Khaldun menjelaskan bahwasanya manusia memperoleh pengetahuan dan karakter, sikap dan karakteristik kebajikan seringkali melalui membaca,mengajar,dan belajar langsung atau meniru guru langsung dari pribadinya (Ibnu Khaldun, n.d.). Keahlian yang diperoleh melalui kontak pribadi guru itu akan lebih kuat, lebih berakar, lebih banyak mendapatkan ilmunya. Ada pun metode yang dipakai oleh para pengajar itu berbeda-beda. Bertemu langsung dengan orang-orang yang kompeten dibidang ilmu tertentu dan banyaknya guru sangat bermanfaat untuk memahami peristilahan yang mereka pakai, didasarkan pada apa yang ia lihat dari perbedaan cara yang mereka pakai (Abdullah Enan, 2013). Dengan begitu, sang pelajar mampu membedakan antara ilmu dan istilah.Ia akan mengetahui bahwasannya hal tersebut adalah lingkup pengajaran dan sebagai jalan untuk membangkitkan kekuatannya sehingga semakin mantap dan meluruskan pengetahuannya.


Pendidikan dalam visi Ibnu Khaldun tidak hanya bertujuan untuk mentransfer pengetahuan saja, akan tetapi juga untuk membentuk karakter dan moralitas yang baik pada individu. Pendidikan harus membantu peserta didik dalam mengembangkan akal dan nalar yang sehat, serta memperkuat nilai-nilai moral yang kuat. Hal ini tidak hanya mempersiapkan mereka untuk sukses dalam hal kehidupan dunia,tetapi juga untuk mencapai keberhasilan dalam kehidupan akhirat. Ibnu Khaldun mengadovasi penggunaan metode pengajaran yang interaktif dan responsif terhadap kebutuhan peserta didik.Dia menyoroti pentingnya diskusi,dialog,dan pemecahan masalah sebagai metode yang efektif dalam memfasilitasi pemahaman dan pengembangan ketrampilan kritis(Wardani, 2009)


Ibnu Khaldun juga menyakini bahwasannya tujuan Pendidikan dari perspektif spiritual adalah mencapai tasawwuf melalui ibadah,peringatan, isolasi,dan isolasi sebanyak-banyaknya. Tujuan ibadah agama ialah untuk meningkatkan spiritualitas manusia.Ibnu Khaldun menerapkan metode pembelajaran secara bertahap, step by step. Ia menyarankan pendidik harus sopan dan lembut terhadap dalam mendidik anak didik, yang mana harus mencakup sikap orang tua kepada anak,karena orang tua adalah guru utama dari anak. Menurutnya, ilmu professional merupakan hakikat dan ciri jiwa dan tidak bisa tumbuh dalam waktu bersamaan.


Dalam konsep Pendidikan ibnu Khaldun yaitu mengedepankan konsep pengajaran bertahap (al-tadrij):pelan-pelan, sedikit demi sedikit penyelesaiannya. Misalnya dalam setiap cabang ilmu itu harus diajarkan terlebih dahulu, yaitu soal soal pada setiap bab. Kemudian menjelaskan dalam skala global. Selain itu, guru jugaa harus memperhatikan potensi nalar setiap siswa hingga cabang ilmu akhir. Sebagaimana yang terdapat dalam al Qur’an dan Hadis yakni dengan adanya ayat ayat syariyah dan juga ayat ayat kauniyah. Ibnu Khaldun juga membagi ilmu ke dalam ilmu naqli dan ilmu aqli. Karena itu dalam muqaddimah tidak ketinggalan membahas tentang perkembangan ilmu aljabar, fisika, kedokteran, ilmu pertanian, ilmu metafisika, dan lain lain yang merupakan ilmu ilmu yang berkembang di era sekarang ini. inilah yang coba diperkuat oleh ibnu Khaldun dengan perkataannya “Barang siapa tidak terdidik oleh orang tuanya, maka akan terdidik oleh zaman “(Barid, 2015)


Konsep Pendidikan yang dipaparkan oleh ibnu khaldun ialah Dimana ia memulainya dengan suatu telaah terhadap realitas Pendidikan pada masa tersebut, Kemudian ia juga menyodorkan suatu konsep yang dianggapnya ideal terhadap model atau sistem Pendidikan saat ini. ibnu Khaldun juga tidak lepas dari kenyataan yang terjadi dimasyarakat. Dia telah menggunakan sepanjang hidupnya untuk memformulasikan resep Pendidikan yang membumi bagi para intelektual. sebagai seorang filusuf dan seorang sosiolog yang didasarkan pada realitas kehidupan Masyarakat. Karena Masyarakat selalu berubah-ubah sesuai dengan budaya Masyarakat.(*)