HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Menavigasi Lautan Informasi: Tantangan Penyebaran Pengetahuan Non Ilmiah di Era Media Sosial dan Teknologi Informas

Rafi Adli Suryatmaja Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Prodi Psikologi Universitas Brawijaya Lentera24.com - Media sosial dan teknologi...

Rafi Adli Suryatmaja Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Prodi Psikologi Universitas Brawijaya

Lentera24.com - Media sosial dan teknologi informasi telah menjadi tokoh utama dalam penyebaran informasi. Definisi media sosial yaitu kumpulan aplikasi internet yang didasarkan pada ideologi dan teknologi Web 2.0, yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran konten yang dibuat oleh pengguna. Hal tersebut dapat menghadirkan tantangan baru untuk menyebarkan pengetahuan non-ilmiah, yang berdampak negatif di masyarakat. Salah satu dampak negatif dari penyebaran pengetahuan non ilmiah melalui media sosial yaitu penyebaran informasi palsu/hoax yang dapat menyesatkan masyarakat. Hal ini menyebabkan pengetahuan non ilmiah dapat sangat mudah menyebar di kalangan masyarakat tanpa validasi yang memadai.

Sumber: iStock

Teknologi Informasi dan Akses Terhadap Pengetahuan

Teknologi informasi sangat membantu menyebarkan pengetahuan non ilmiah. Orang-orang dapat dengan mudah mencari berbagai macam informasi dengan mudah melalui internet. Namun, kebebasan ini juga dapat menyebabkan penyebaran informasi palsu. Maraknya konten yang tidak berdasar ilmiah, seperti teori konspirasi, dan informasi yang tidak terbukti benar adalah salah satu contoh efek negatif dari teknologi informasi. Hal ini dapat mempengaruhi cara seseorang melihat dan mempertimbangkan berbagai masalah yang sedang dibahas di masyarakat.

Penyebaran Pengetahuan Non Ilmiah dan Implikasinya

Melalui teknologi informasi dan media sosial, pengetahuan non ilmiah tersebar luas. Sikap, keputusan, dan tindakan seseorang dapat dipengaruhi secara langsung oleh informasi yang tidak akurat. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya literasi dan pengetahuan, yang seharusnya didasarkan pada data dan fakta yang akurat. Penyebaran pengetahuan non ilmiah juga dapat berdampak pada berbagai aspek kehidupan, seperti pengambilan keputusan politik dan kesehatan masyarakat. Informasi yang disebarkan yang tidak didasarkan pada penelitian ilmiah meningkatkan kemungkinan kesalahan dan kerugian bagi masyarakat.

Faktor–Faktor yang Mendorong Penyebaran 

Pengetahuan Non Ilmiah di Media Sosial
Berikut faktor yang mempengaruhi penyebaran pengetahuan non ilmiah di media sosial antara lain:

Kecepatan dan Jangkauan Luas: 
Media sosial memungkinkan jutaan orang mengakses informasi dengan cepat dan mudah, yang dapat mempercepat penyebaran informasi yang tidak akurat atau menyesatkan.

Kurangnya Verifikasi: 
Karena platform media sosial tidak memiliki sistem verifikasi fakta yang ketat, informasi yang salah dan menyesatkan dapat dengan mudah beredar tanpa pengawasan.

Algoritma dan Echo Chamber: 
Algoritma media sosial sering mempersonalisasi konten yang dilihat pengguna, yang dapat memperkuat bias dan mempersulit mereka untuk mendapatkan informasi yang berbeda dan akurat.

Emosi dan Manipulasi: 
Media sosial sering kali digunakan untuk menyebarkan informasi dengan cara yang emosional dan manipulatif, mengaburkan logika dan membuat orang lebih mudah terpengaruh oleh informasi yang salah.

Sumber: iStock

Penyebaran Informasi Tidak Teruji
Meskipun memberikan akses yang luas ke pengetahuan, teknologi informasi juga menimbulkan risiko menyebarkan informasi yang tidak dapat dipastikan. Semua orang dapat menjadi "pengirim" informasi dengan mudah melalui media sosial dan platform online lainnya. Akibatnya, informasi yang tidak ilmiah atau tidak valid dapat dengan cepat menyebar di masyarakat. Hal ini memerlukan pemikiran kritis dan kehati-hatian saat menerima informasi yang dihasilkan dari teknologi informasi.

Dampak Positif
Meningkatnya akses ke pengetahuan melalui teknologi informasi memiliki dampak positif yang signifikan. Beberapa dampak positif tersebut antara lain:

Aksesibilitas yang lebih luas: 
Teknologi informasi telah membuat pengetahuan dapat diakses oleh orang-orang di berbagai tempat. Ini memungkinkan akses ke pendidikan dan pengetahuan yang sebelumnya sulit dijangkau, terutama bagi orang-orang yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki akses terbatas.

Peningkatan Efisiensi: 
Penyampaian informasi dapat dilakukan secara instan dan efisien berkat teknologi informasi. Seperti, email dan pesan instan.

Kemajuan dalam Riset dan Inovasi
Peneliti di seluruh dunia dapat bekerja sama dan berbagi pengetahuan menggunakan teknologi informasi. Melalui platform online, mereka dapat mengakses jurnal ilmiah, berpartisipasi dalam diskusi ilmiah, dan berbagi hasil penelitian mereka. Ini mendorong kemajuan dalam penelitian dan inovasi.

Dampak Negatif
Selain dampak positif yang cukup signifikan, tentunya ada dampak negatif juga diantaranya:

Mis Informasi dan Hoax: 
Penyebaran informasi palsu dan palsu melalui media sosial dapat menyebabkan konflik sosial, kerusuhan, dan bahkan bahaya kesehatan.

Penurunan Kepercayaan pada Ilmu 

Pengetahuan
Kepercayaan masyarakat terhadap ilmu pengetahuan dan penelitian ilmiah dapat menurun ketika mereka terus terpapar informasi non-ilmiah. Hal ini dapat menghalangi kemajuan ilmiah dan menyulitkan proses pengambilan keputusan dalam berbagai bidang.

Kesenjangan Digital
Tidak semua orang memiliki akses yang sama terhadap teknologi informasi. Kesenjangan digital dan keterampilan antara mereka yang memiliki akses dan mereka yang tidak memiliki akses dapat memperdalam perbedaan dalam akses ke pengetahuan.

Kesimpulan
Media sosial dan teknologi informasi memiliki dampak yang signifikan pada penyebaran pengetahuan non ilmiah. Meskipun media sosial dan teknologi informasi memberikan akses yang belum pernah terjadi sebelumnya ke pengetahuan di seluruh dunia, mereka juga berpotensi menyebabkan penyebaran mis informasi yang berbahaya. Sangat penting untuk berhati-hati saat berbagi dan menerima informasi untuk mengurangi kemungkinan penyebaran pengetahuan non ilmiah di masyarakat. Dengan mengambil tindakan yang tepat, kamu dapat mengurangi efek negatif dari informasi yang tidak didasarkan pada fakta dan data yang akurat. Pendidikan tentang penggunaan media sosial yang bertanggung jawab, serta literasi digital, dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan partisipasi yang merata.***

Referensi

Kaplan, A. M., & Haenlein, M. (2010). Users of the world, unite! The challenges and oportunis of Social Media. Business horizons, 53(1), 59-68.

Brossard, D., & Scheufele, D. A. (2013). Science, new media, and the public. science, 339(6115), 40-41.

Pennycook, G., & Rand, D. G. (2019). Fighting mis information on social media using crowdsource d judgments of news source quality. Proceedings of the National Academy of Sciences, 116(7), 2521-2526.