Oleh : Salamah* Setiap keluarga pasti akan merasa kurang lengkap apabila belum mempunyai keturunan, mereka pasti akan sangat bahagia apabila...
Oleh : Salamah*
Setiap keluarga pasti akan merasa kurang lengkap apabila belum mempunyai keturunan, mereka pasti akan sangat bahagia apabila sudah mempunyai anak. Karena anak adalah anugrah terindah dari Allah. Anak yang terlahir sempurna merupakan harapan bagi setiap orang tua. Namun, tidak semua anak dapat lahir sempurna seperti halnya pada anak berkebutuhan khusus (ABK).
Belakangan ini gencar diperbincangkan dalam dunia pendidikan dan psikologi Istilah ADHD yang memberikan gambaran tentang suatu kondisi medis yang disahkan secara internasional mencakup disfungsi otak, dimana inividu mengalami kesulitan dalam mengendalikan impuls, menghambat perilaku,dan tidak mendukung rentang perhatian mereka. jika hal ini terjadi pada seorang anak dapat menyebabkan berbagai kesulitan belajar, kesulitan berperilaku, kesulitan sosial, dan kesulitan- kesulitan lain yang saling berkaitan.
Jadi, jika di definisikan secara umum ADHD menjelaskan kondisi anak-anak Yang memperlihatkan simtomsimtom (ciri atau gejala) kurang konsentrasi, hiperaktif, dan impulsif Yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan sebagian besar aktivitas hidup mereka.
Kondisi anak ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder) seringkali membuat orang tua kurang sabar, jengkel, dan merasa frustasi. apabila ditinjau dari segi keluarga penderita, maka adanya seorang anak yang menderita kelainan perkembangan bisa menjadi beban bagi orang tuanya. Lebih banyak waktu dan perhatian harus diberikan kepada anak tersebut.Dengan bantuan yang khusus dari ibu bapak, guru-guru, para dokter,atau lingkungan bermain, anak-anak ADHD akan mampu menangani masalah kurang pemusatan perhatian atau hiperaktif mereka dengan lebih baik. Mereka juga dapat menyalurkan tingkah laku hiperaktif mereka dalam suasana yang sesuai seperti latihan fisik atau senam.
Oleh karena itu, lebih baik memilihkan aktivitas yang memberi mereka kebebasan bergerak. Atau membuat diagnosis lengkap yang memerlukan penilaian dari seorang pakar yang berpengalaman dalam mengevaluasi beberapa hal yang bisa menimbulkan sikap yang tidak dapat memusatkan perhatian. Diagnosis dibuat dengan mempelajari corak tertentu tingkah laku anak-anak serta laporan tingkah laku mereka di rumah dan di sekolah dari ibu bapak dan guru sekolah. Kerapakali perawatan ADHD yang berhasil, melibatkan pendekatan multidisiplin yang melibatkan bidang pengobatan, psikologi, social dan pendidikan.Untuk penanganan anak hiperaktif sebaiknya memiliki kelas khusus yang bisa menanganinya secara benar dan tepat seperti kelas Inklusi.
Namun beberapa orang tua masih belum mengerti dan paham apa itu ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder ) , sehingga saat anak-anak nya ada yang mengalami gejala ADHD banyak orang tua yang menganggap hanya kenakalan biasa dan di anggap sepele. Padahal jika anak terkena ADHD anak perlu penanganan khusus dan di obati supaya bisa normal seperti anak-anak lain. Karena penyakit ini apabila di biarkan , akan mempengaruhi kehidupan anak khususnya dalam kegiatan lingkungan sosialnya. Maka dari itu para orang tua perlu mendaptakan sosialisasi tentang ADHD ( Attention Deficit Hyperactivity Disorder) agar tidak terlambat menangani , apabila anak menunjukkan gejala penyakit ADHD.
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan gangguan perilaku yang paling banyak didiagnosis pada anak-anak dan remaja. Gejala intinya meliputi tingkat atensi, aktivitas dan impulsivitas yang tidak sesuai perkembangan. Prevalensi ADHD pada anak usia sekolah adalah 8-10%, hal tersebut menjadikan ADHD sebagai salah satu gangguan yang paling umum pada masa kanak-kanak. 40-50% kasus ADHD menetap pada masa remaja, bahkan sampai dewasa. Bila menetap sampai remaja, dapat memunculkan masalah lain seperti kenakalan remaja dan gangguan kepribadian anti-sosial. Orang dewasa dengan ADHD sering bertengkar dengan pimpinannya dan dalam melaksanakan tugasnya seringkali terlihat tidak tekun. Kasus. An.F usia 2 tahun dengan keluhan belum bisa bicara, mengacuhkan panggilan, cepat merasa bosan, sering belari-lari dan memanjat. Pemeriksaan fisik dalam batas normal. Pasien ini di diagnosis dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), penatalaksanaan dilakukan terapi wicara.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak menjadi hiperaktif antara lain: 1) Faktor Genetik, anak laki-laki dengan eksra kromosom Y yaitu XYY, kembar satu telur lebih memungkinkan hiperaktif dibanding kembar dua telur; 2) Faktor Neurologik, penelitian menunjukan, anak hiperaktif lebih banyak disebabkan karena gangguan fungsi otak akibat sulit saat kelahiran, penyakit berat, cidera otak; dan 3) Faktor Lingkungan, racun atau limbah pada lingkungan sekitar bisa menyebabkan hiperaktif terutama keracunan timah hitam (banyak terdapat pada asap knalpot berwarna hitam kendaraan bermotor yang menggunakan solar).
Kekurangan utama yang dialami anak ADHD merupakan hambatan yang mencolok antara diri mereka sendiri dan akibat yang menyertai dalam kehidupannya. Hal ini menyoroti permasalahan anak ADHD yang selalu dianggap tidak kooperatif dan sangat nakal. Anak ADHD tidak memberi respon ketika diberi pengarahan dengan cara yang sama seperti anak lain, dikarenakan kurangnya kemampuan mereka dalam berkonsentrasi dan dalam menyikapi tugas ataupun beraktifitas.
Penanganan anak ADHD dan kesulitan belajar bukan sesuatu yang mudah. Sehingga, dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak terpadu. Kerja sama tersebut akan sangat membantu anak dalam mengatasi masalah dan mengoptimalkan potensi belajarnya10 . Sebaiknya, guru juga lebih memahami karakteristik anak ADHD sesuai dengan tahap perkembangannya. Karena anak ADHD sedikit berbeda dengan anak normal, maka guru harus lebih memperhatikan dalam hal penanganannya.
Pola asuh orang tua sangat berpengaruh pada mental dan perkembangan anak sehingga orang tua merupakan bagian dari keluarga yang perlu tekun dan sabar dalam mendidik anaknya. Pendidikan anak mengenai hal-hal baik sebagai pedoman hidup harus didapatkan pertama kali dari keluarga mereka sendiri. Sayangnya ada sejumlah anak tidak mendapatkan hal tersebut sehingga mereka harus belajar dari luar keluarga, antara lain: tetangga, teman bermain, dan guru di sekolah.
Karena pola asuh orang tua merupakan gambaran tentang sikap dan perilaku orang tua dan anak dalam berinteraksi dan berkomunikasi selama mengadakan tindakan pengasuhan yang bersifat relatif konsisten dari waktu ke waktu dan dapat dirasakan oleh anak dari segi negatif maupun positif. Kegiatan memberikan pengasuhan ini, orang tua akan memberikan perhatian, peraturan, disiplin, hadiah dan hukuman, serta tanggapan terhadap keinginan anaknya. Keterlibatan orang tua dalam mendidik anaknya sangat lah penting dalam pembentukan karakter, sifat, perilaku. Hal tersebut dikarenakan keluarga adalah sekolah pertama yang sangat berguna bagi anaknya. Baik buruknya perilaku anak, tergantung dari hubungannya dengan keluarganya.
Maka dari itu sangatlah penting adanya sosialisasi penyakit ADHD ini untuk para orang tua, agar mereka mampu mengenali gejala-gejala ADHD dan dengan sigap mampu mengetahui apa yang harus di lakukan, apabila mempunyai anak ADHD.[]
*Penulis adalah mahasiswa Prodi PIAUD INISNU Temanggung, email : amah9616@gmail.com
