HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Manfaat Bakteri Wolbachia sebagai Pengendali Penyakit Vektor DBD

FOTO : ILUSTRASI DEMAM berdarah dengue atau bisa disebut DBD merupakan penyakit vektor yang terinfeksi dari virus dengue, virus ini biasanya...

FOTO : ILUSTRASI
DEMAM berdarah dengue atau bisa disebut DBD merupakan penyakit vektor yang terinfeksi dari virus dengue, virus ini biasanya ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus.

Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini adalah demam yang tinggi diserati juga dengan sakit kepala, kemudian hiangnya nafsu makan, mual hingga muntah. 

Penyakit demam berdarah ini biasanya terdapat di daerah tropis dan juga subtropis. DiIndonesia khususnya provinsi Nusa Tenggara Timur, merupakan provinsi dengan jumlah pasien DBD yang cukup banyak, dilihat dari akumilasi penderita DBD dihitung dari 1 Januari-15 Februari 2022 tercatata sudah 1.197 kasus DBD.

Diihat dari jumlah akumulasi yang tiap tahunnya meningkat maka diperlukannya pencegahaan agar kasus DBD tidak terus meningkat. Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 92 tahun 1994  yang mengatur tentang pengendalian penyakit DBD, yang difokuskan pada upaya pencegahan dengan adanya gerakan Pemberantas Sarang Nyamuk (PSN). 

PSN merupakan cara pemberantasan sarang nyamuk yang dilakukan dengan 3M Plus. 3M plus terdiri dari : Menguras, Menutup tempat yang bisa dijadikan tempat berkembang biaknya jentik nyamuk, dan juga Memanfaatkan kembali sampah plastik yang bisa saja menjadi tempat penampungan air.  Metode PSN ini walaupun mudah tapi masih belum bisa mencegah perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD. 

Dewan  penasihat kontrol vektor WHO juga memberikan rekomendasi  bakteri Wolbachia sebagai pengontrol mikrobiologi  pada penyakit yang disebabkan  oleh nyamuk dewasa.

Karena bakteri Wolbachia merupakan salah satu parasit, dan umumnya parasit akan terjadi pada sistem reproduksi pada inangnya. Kemudian interaksi pada inangnya mengakibatkan beberapa spesies inang tidak dapat berreprosuksi, bahkan tidak dapat bertahan hidup sehingga bakteri wolbachia ini dapat mengagalkan transmisi virus dari nyamuk ke manusia. 

Yang lebih menarik lagi dari bakteri Wolbachia adalah dapat mempengaruhi reproduksi dari hasil persilangan nyamuk, yang menyebabkan embrio dari nyamuk akan mengalami kematian dini atau tidak dapat menghasilkan telur. 

Metode ini bisa membantu dalam pencegahan penularan penyakit Demam Berdarah Dengue, namum metode ini belum cukup dikenal dan belum luas diterpakan di provinsi NTT, dilihat dari tingkat keberhasilan dari metode ini seharusnya metode pencegahan DBD menggunakan bakteri Wolbachia ini lebih diperhatikan dan diterapkan lebih baik lagi oleh pemerintah.[]***

Pengirim :

Ivon Cicilia Naitboho, Mahasiswi Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana - Yogyakarta, email: ivon.naitboho@students.ukdw