Kondisi Gubuk tempat tinggal M.Jamil Kombatan GAM Lentera24.com | ACEH TIMUR - Sangat miris kehidupan M. Jamil atau ketika masa konflik di ...
![]() |
Kondisi Gubuk tempat tinggal M.Jamil Kombatan GAM |
Saat di wawancara oleh awak media Senin 31 Mei 2022. Jamin menceritakan bahwa dirinya merasa sangat tidak diperdulikan lagi setelah perdamaian Aceh dan RI.
Saat ini, ia tinggal bersama istrinya di gubuk reot atau rumah tidak layak huni yang berukuran 4 kali 5 meter, dari ukuran rumah yang sangat sempit itu, ia membilah atau menyekat untuk tempat tidur dan dapur.
Dirinya sangat terpukul jika ada tamu, tidak ada tempat duduk untuk tamu, ia mengungkapkan kekecewaan kepada sejumlah rekan seperjuangannya yang kini tidak memperdulikan kesejahteraan terhadap warga miskin yang ada di Aceh, bahkan tehadap dirinya selaku kombatan GAM, yang diketahui orang yang mempejuangkan kemerdekaan masa itu.
"Saya selaku kombatan cukup malu dengan Aceh sekarang bang, warga miskin dimana-mana, dan itu luput dari perhatian Pemerintah Aceh bahkan untuk diri saya selaku orang perjuangan, jangankan mendapatkan pekerjaan, untuk bantuan untuk tempat tinggal yang layakpun tidak ada,” ujar M. Jamil.
Jamil berharap kepada Pemerintah Aceh untuk dapat membatu hidupnya, karena ia tidak bisa lagi bekerja keras, karena dalam kaki sebelah kiri masih memakai besi akibat kena peluru masa konflik, hingga kini besi tesebut belum dapat pindahkan.
"Saya sangat berharap kepada Pemerintah Aceh agar sudi kiranya melihat saya, membantu kami warga miskin,” harapnya.
Muhammad Nur Keuchik Desa Dama Pulo Dua membenarkan ucapan M.Jamil bahwa selama Jamil berdomisilidi Desa Dama Pulo 2 tersebut belum pernah ada bantuan dari pihak manapun, kecuali BLT DD.
"Untuk kali ini, kami dari pemerintah desa tidak dapat berbuat apa-apa, karena program pembangunan atau untuk dana rumah rehap tidak bisa disalurkan lagi, karena program pembangunan sudah diganti dengan program kemakmuran rakyat, diantaranya 40 persen untuk BLT, 20 persen untuk pangan masyarakat, 8 persen dana covid, sementara 32 persen lainnya untuk Pemerintahan dan reguler," tutup Keuchik M.Nur. [] L24.Zal.