Lentera 24 .com | ACEH TIMUR - Penularan Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19 di Kabupaten Aceh Timur di tahun 2021 terus meningkat, wa...
Lentera24.com | ACEH TIMUR - Penularan Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19 di Kabupaten Aceh Timur di tahun 2021 terus meningkat, walaupun tidak dipublikasi lagi ke khalayak ramai oleh Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Aceh Timur, akan tetapi kabarnya tetap menyebar.
Data terbaru, per 28 April, A (49) beserta 2 anaknya MU (28) dan MI (15) Warga Julok dinyatakan Positif Covid-19.
Informasi berawal Pada 27 April 2021, Sdri. A, dibawa berobat ke RSUD Zubir Mahmud Idi Rayeuk, karena mengalami keluhan sesak nafas, batuk dan demam, setelah itu pihak rumah sakit hanya memberikan obat kepada yang bersangkutan.
Pada 28 April 2021, sdr.A merasa penyakitnya semakin parah, sehingga di bawa kembali ke RSUD Zubir Mahmud Idi Rayeuk, untuk dilakukan Swab tes, setelah selesai di Swab, ternyata Sdri. A hasilnya Positif Covid-19 dan langsung dilakukan penanganan sesuai protokol Covid-19 dan ditempatkan diruang isolasi RSUD Zubir Mahmud Idi Rayeuk.
Pada tanggal 29 April 2021, Sdri A meminta paksa kepada pihak RSUD Zubir Mahmud Idi Rayeuk untuk kembali pulang kerumahnya di Kec. Julok, Kab. Aceh Timur, karena yang bersangkutan merasa jenuh dan kurang perhatian dari pihak Rumah sakit tersebut, dan meminta untuk dilakukan isolasi mandiri dirumah.
Pada 30 April 2021 pukul 11.20 WIB, Tim Covid-19 Kab. Aceh Timur, beserta Puskesmas Julok melakukan pengecekan dan pemeriksaan terhadap Sdri. A beserta anaknya, yang mana setelah dilakukan pengecekan terhadap kedua orang anaknya MU dan MI dengan cara Rapid test Antigen mendapatkan hasil positif.
Anehnya, Tim Covid-19 beserta Puskesmas Julok, saat lakukan pengecekan dan pemeriksaan terhadap keluarga yang positif Covid-19, pihak petugas tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD),sehingga menimbulkan pertanyaan apakah Covid-19 di tahun 2021 tidak berbahaya ??, atau hanya dibuat buat saja?,
Dimana terlihat petugas Medis hanya menggunakan Masker, ada yg make Face Field, dan hanya pakai sarung tangan medis ketika berinteraksi dan begitu dekat dengan warga positif Covid-19, Ada apa ini ? apakah tidak ditakutkan terjadi lagi penularan Covid.
Sementara itu, Lentera24.com meminta klarifikasi dengan Kadinkes Aceh Timur melalui Whatsapp, pada Senin (3/5/21) namun tidak ada Tanggapan.Akan tetapi klarifikasi didapatkan dari Era Z, M,Kes Kasie Serveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Aceh Timur.
"Kami tetap melakukan prokes dengan jaga jarak 1 meter dgn kasus memakai APD level 1 yaitu masker dan handskun atau sarung tangan kesehatan, setelah kegiatan kami menggunakan handsanitezer mengganti handskun setiap aktivitas pelacakan yg sebelumnya kami menggunakan handsanitezer.
Kami tidak memakai APD lengkap seperti baju hazmat untuk menghindari kehebohan dimasyarakat karena masih banyak masyarakat yg masih kurang kooperatif apabila petugas kesehatan datang untuk menindak lanjuti kasus covid yang ada didesa tersebut.
Kami juga tidak ingin tertular akan tetapi kami menyiasati bagaimana cara kasus tertanggulangi masyarakat tidak tertekan dgn kedatangan petugas kesehatan karena masyarakat masih menganggap kasus covid hal yang tidak menyenangkan bagi mereka masyarakat. Takut mereka dikucilkan dalam arti kata takut ditularkan.
Mungkin pemahaman orang yang melihat kami dilapangan tidak safety namun kami dilapangan Sudah 2 tahun kami lakukan hal ini, kami mempelajari keadaan dan kondisi dilapangan seperti apa dan bagaimana cara kami melaksanakan kewajiban kami sebagai petugas kesehatan dan bagaimana cara masyarakat kooperatif atau senang menerima kami pada saat kami melakukan penanggulangan kasus covid 19 yg ada di Aceh Timur,"Tulisnya melalui pesan singkat Whatsapp. [] L24.Zal.
Teks Foto : Petugas dari Dinas Kesehatan Aceh Timur tanpa menggunakan APD lengkap, saat tracking warga yang positif Covid-19.(Syafrizal/Lentera24.com).
