HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Narasi di Medsos Harus Dikuasai Negara, ASN Disarankan Miliki Tiga Akun

Lentera 24 .com | JAKARTA -- Belakangan ini media sosial (medsos) menjadi sarana yang penting untuk menyampaikan informasi. Hanya saja, ter...

Lentera24.com | JAKARTA -- Belakangan ini media sosial (medsos) menjadi sarana yang penting untuk menyampaikan informasi. Hanya saja, terkadang saluran itu dimanfaatkan oleh orang tak bertanggung jawab untuk berbuat hal negatif.

Hoaks salah satunya. Penyebaran berita bohong di medsos semakin gencar. Kondisi itu mendapat sorotan dari Dosen Universitas Pelita Harapan, Jakarta, Emrus Sihombing.

Emrus pun menyarankan agar setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki tiga akun media sosial. Tujuannya untuk menguasai pembicaraan di media sosial.

"Harusnya narasi di medsos itu dikuasai negara karena memiliki ASN yang besar," ujar Emrus dalam suatu pertemuan humas pemerintah di Jakarta, Selasa, 20 Oktober 2020.

Emrus juga menyoroti rendahnya partisipasi ASN dalam mengonter berita hoaks di medsos. Padahal, seharusnya ASN ikut aktif membantu memberikan informasi yang benar agar masyarakat menjadi tercerahkan.

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol. Prabowo Argo Yuwono mengajak jajaran humas instansi pemerintah yang tergabung dalam Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat (Bakohumas) untuk menyampaikan informasi yang cepat dan tepat, agar bisa mengonter isu-isu negatif.

Isu-isu tersebut berhubungan dengan pilkada secara langsung maupun tidak langsung.

"Sehingga pada gilirannya, kehadiran humas pemerintah mampu menjaga kondisifitas terlebih dalam situasi pandemi saat ini," tutur Argo yang dibacakan oleh Karopenmas Brigjen Pol. Awi Setyono.

Argo mengajak jajaran humas pemerintah untuk memperkuat peran dan fungsi masing-masing sebagai upaya menjaga kondusivitas dan eksistensi humas.

Sementara itu, Ketua Umum Bakohumas, Widodo Muktiyo menyampaikan kesiapan Bakohumas untuk mensukseskan penyelenggaraan Pilkada di masa pandemi Covid-19.

"Ini budaya baru melaksanakan Pilkada dengan mensukseskan protokol kesehatan," tandasnya. [] GALAMEDIA