Sungai adalah aliran air yang secara terus-menerus mengalir dari hulu ke hilir. Sungai memegang peran penting karena dimanfaatkan oleh berba...
Sungai adalah aliran air yang secara terus-menerus mengalir dari hulu ke hilir. Sungai memegang peran penting karena dimanfaatkan oleh berbagai makhluk hidup untuk kebutuhan hidupnya. Sungai yang tercemar menyebabkan kehidupan organisme dan tumbuhan akuatik terganggu serta berdampak buruk bagi manusia jika terpapar.
Sungai Wae Kemiri, Labuan Bajo, NTT merapakan salah satu sungai yang perlahan msngalami pencemaran. Sungai Wae Kemiri ini, dimanfaatkan untuk air minum, mandi, dan mencuci.
Pencemaran sungai ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan perilaku masyarakat yang membuang sampah sembarangan di sungai, limbah organik yang berasal dari dedaunan, serta limbah (cucian mobil, motor, pakaian), kotoran ternak dan tinja ke sungai.
Labuan Bajo merupakan salah satu daerah pariwisata yang terkenal akan keindahan alamnya serta terdapat satu-satunya hewan purba di dunia. Karena itu, sering dikunjungi oleh wisatawan baik dalam negeri maupun diluar negeri.
Namun, masyarakat Labuan Bajo seakan tidak memelihara alamnya dan lambat laun alamnya akan hancur atau rusak karena perilaku masyarakat yang tidak menjaga alam.
Limbah kotoran ternak dan tinja manusia. Dalam tinja atau kotoran ternak terdapat Bakteri chloroform dengan ciri-ciri famili Enterobacteriaceae. Gram-negatif, berbentuk batang, oksidase-negatif, aerob sampai anaerob fakultatif yang menimbulkan penyakit seperti virus hepatitis A (infeksi hepatitis), virus polio (poliomyelitis), dan protozoa seperti Entamoeba histolytica (disentri amuba) dan Giardia. Semakin banyak keberadaan bakteri ini di perairan maka semakin buruk pula kualitas suatu perairan.
Aliran sungai Wae Kemiri mengalir langsung menuju lautan dan sampah-sampah yang terdapat di sepanjang aliran sungai akan terbawa menuju lautan sehingga dapat merusak karang, mangrove, dan hewan akuatik seperti ikan, dll.
Sampah plastik sangat berbahaya jika dibuang ke lautan karena merusak kehidupan tumbuhan dan hewan di laut dan akan berdampak pula ke manusia. Plastik yang berukuran kecil (mikroplastik) akan secara tidak langsung dikonsumsi oleh ikan dan masuk ke rantai makanan hingga akhirnya bersarang di tubuh manusia.
Pemerintah pun seakan tutup mata akan hal ini karena mungkin efek yang ditimbulkan belum terlihat pada masyarakat. Namun, sebelum efeknya parah sebaiknya saat ini perlu di perhatikan lagi apalagi sungai ini tepat berada di tengah kota Labuan Bajo dan diharapkan setelah membaca artikel ini pemerintah dan masyarakat saling bekerja sama membersihkan sungai Wae Kemiri agar kembali bersih dan dapat digunakan dengan aman.
Pengirim :
Aquilinus Royen
Sungai Wae Kemiri, Labuan Bajo, NTT merapakan salah satu sungai yang perlahan msngalami pencemaran. Sungai Wae Kemiri ini, dimanfaatkan untuk air minum, mandi, dan mencuci.
Pencemaran sungai ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan perilaku masyarakat yang membuang sampah sembarangan di sungai, limbah organik yang berasal dari dedaunan, serta limbah (cucian mobil, motor, pakaian), kotoran ternak dan tinja ke sungai.
Labuan Bajo merupakan salah satu daerah pariwisata yang terkenal akan keindahan alamnya serta terdapat satu-satunya hewan purba di dunia. Karena itu, sering dikunjungi oleh wisatawan baik dalam negeri maupun diluar negeri.
![]() |
Foto : Aquilinus Royen, Pemuda Bajo yang Peduli akan Lingkungan |
Limbah kotoran ternak dan tinja manusia. Dalam tinja atau kotoran ternak terdapat Bakteri chloroform dengan ciri-ciri famili Enterobacteriaceae. Gram-negatif, berbentuk batang, oksidase-negatif, aerob sampai anaerob fakultatif yang menimbulkan penyakit seperti virus hepatitis A (infeksi hepatitis), virus polio (poliomyelitis), dan protozoa seperti Entamoeba histolytica (disentri amuba) dan Giardia. Semakin banyak keberadaan bakteri ini di perairan maka semakin buruk pula kualitas suatu perairan.
Aliran sungai Wae Kemiri mengalir langsung menuju lautan dan sampah-sampah yang terdapat di sepanjang aliran sungai akan terbawa menuju lautan sehingga dapat merusak karang, mangrove, dan hewan akuatik seperti ikan, dll.
Sampah plastik sangat berbahaya jika dibuang ke lautan karena merusak kehidupan tumbuhan dan hewan di laut dan akan berdampak pula ke manusia. Plastik yang berukuran kecil (mikroplastik) akan secara tidak langsung dikonsumsi oleh ikan dan masuk ke rantai makanan hingga akhirnya bersarang di tubuh manusia.
Pemerintah pun seakan tutup mata akan hal ini karena mungkin efek yang ditimbulkan belum terlihat pada masyarakat. Namun, sebelum efeknya parah sebaiknya saat ini perlu di perhatikan lagi apalagi sungai ini tepat berada di tengah kota Labuan Bajo dan diharapkan setelah membaca artikel ini pemerintah dan masyarakat saling bekerja sama membersihkan sungai Wae Kemiri agar kembali bersih dan dapat digunakan dengan aman.
Pengirim :
Aquilinus Royen