HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Berkedok Katolik, Pendiri Kelompok Aliran Sesat di Mimika Ngaku Nabi

Lentera 24.com | JAYAPURA -- Kepolisian Mimika menetapkan dua pimpinan kelompok doa Hati Kudus Allah Kerahiman Ilahi sebagai tersangka. Kel...

Lentera24.com | JAYAPURA -- Kepolisian Mimika menetapkan dua pimpinan kelompok doa Hati Kudus Allah Kerahiman Ilahi sebagai tersangka. Kelompok doa ini diduga melakukan aliran sesat dengan penyimpangan dari ajaran agama Katolik. 

Foto : Kumparan
Kedua tersangka yakni David Kanangopme (45 tahun), sebagai pembina dan Yohanis Kasamol (65 tahun), sebagai ketua kelompok doa. Kapolres Mimika AKBP, Agung Marlianto, menyebutkan seorang lainnya yang masih dalam pencarian dan telah ditetapkan dalam daftar pencarian orang (DPO) adalah Salvator Kemeubun, pendiri kelompok doa tersebut. 

Agung menyebutkan kedua tersangka telah mengakui kesalahannya yang menyimpang dari ajaran Katolik. Keduanya juga telah membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan dan membuat permohonan ampun kepada Pastor Paroki dan Keuskupan Timika. 

“Yohanis Kasamol merupakan pensiunan dari mantan Asisten III Setda Mimika dan David Kanangopme yang masih aktif sebagai ASN di Dinas Perhubungan Mimika, mengaku ajaran menyimpang dilakukannya atas ajakan Salvator Kemeubun yang saat ini masih dalam pencarian,” jelas Agung, Minggu (4/8). 

Agung menambahkan dalam ajaran itu, salib diganti dengan piramida. Keduanya diduga telah menodai agama lain dengan menggunakan simbol dan tata cara pengucapan kalimat syahadat dalam ajaran Katolik.

“Keduanya dijerat dengan Pasal 156 (a) KUHP tentang penistaan agama dengan ancaman pidana maksimal 5 tahun penjara. Keduanya diduga dengan sengaja menodai agama lain dengan penggunaan simbol-simbol dan tata cara ibadah lainnya,” jelasnya. 

Agung mengatakan meski berkedok ajaran agama Katolik, namun kelompok doa ini tidak mengakui Yesus. Pengikutnya justru menganggap dan menyembah Salvator Kameubun, sang pendiri kelompok sebagai nabi. 

Polisi mencatat Yohanis Kasamol menjadi ketua kelompok doa sejak 2014. Kelompok Doa Kudus Allah Kerahiman didirikan oleh Salvator Kameubun pada tahun 2005. Salvator yang diketahui kini berada di Tual, Maluku Tenggara disebut sebagai nabi oleh pengikutnya dan dianggap sebagai penghubung antara Allah dengan pengikut doa itu.

Awalnya, kelompok doa ini beranggotakan lebih dari 100-an orang, namun seiring menyimpangnya aliran agama yang diajarkan oleh Salvator, maka hanya tersisa 4 orang dari kelompok doa ini. [] KUMPARAN