Lentera 24.com |ACEH TAMIANG -- Berbagai persoalan yang dialami Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Tamiang akhirnya terkuak, jajaran Komite...
Lentera24.com |ACEH TAMIANG -- Berbagai persoalan yang dialami Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Tamiang akhirnya terkuak, jajaran Komite Medik dan Komite Keperawatan RSUD lakukan Audiensi internal dengan Bupati Aceh Tamiang, H Mursil SH MKn, Rabu (26/09) di Ruang rapat Bupati.
Dimana kata Yun Charlis, hingga saat ini belum adanya kejelasan nasib puluhan tenaga perawat yang bekerja di RSUD Aceh Tamiang. "Hampir 2 sampai 3 tahun mereka (tenaga perawat_red) bekerja secara bakti tanpa SK," ujar Yun Charlis.
Untuk itu, dirinya meminta agar Bupati dapat mengambil kebijakan dengan mengeluarkan SK untuk para tenaga perawat tersebut, sehingga akan berdampak positif terhadap pelayanan masyarakat.
Ditempat terpisah, dr Andika Putra spPD, yang mewakili komite Medik, kepada awak media mengatakan, bahwa pada audiensi tadi dirinya menjelaskan beberapa persoalan yang dialami jajaran medik RSUD kepada Bupati.
Selain itu, hal lain yang masih menjadi persoalan ialah kebutuhan alat-alat medik yang seharusnya mengikuti perkembangan zaman. "Kita sudah usulkan berbagai alat yang memudahkan para dokter bekerja, namun belum juga bisa direalisasikan," ujar dr Andika.
"Kami berharap dengan Audiensi tadi, Bupati bisa berikan solusi menuju perubahan yang lebih baik pada RSUD Aceh Tamiang," tambah dr Andika yang bertugas sebagai dokter penyakit dalam.
Ditempat terpisah, Bupati Aceh Tamiang, H Mursil SH MKn, mengatakan akan menindak lanjuti keluhan jajaran RSUD. "Kita maklumi jika terjadi persoalan di jajaran RSUD, jika tidak ada persoalan pasti tidak ada solusi, tujuannya jelas untuk perbaikan" kata Bupati Mursil saat ditemui Awak media, Rabu (26/09) sembari menuju ke ruang kerjanya.
Untuk itu, lanjut Bupati Mursil, dalam waktu dekat dirinya akan kembali menggelar rapat dengan jajaran RSUD sebagai tindak lanjut Audiensi hari ini. [] L24-004 (Razzaq)
Seperti yang dikatakan Komite Keperawatan RSUD Aceh Tamiang, Ns Yun Charlis S Kep, saat ditemui Awak media pasca rapat Internal dengan Bupati. Menurutnya ada persoalan yang hingga kini belum terselesaikan di jajarannya.
Dimana kata Yun Charlis, hingga saat ini belum adanya kejelasan nasib puluhan tenaga perawat yang bekerja di RSUD Aceh Tamiang. "Hampir 2 sampai 3 tahun mereka (tenaga perawat_red) bekerja secara bakti tanpa SK," ujar Yun Charlis.
Untuk itu, dirinya meminta agar Bupati dapat mengambil kebijakan dengan mengeluarkan SK untuk para tenaga perawat tersebut, sehingga akan berdampak positif terhadap pelayanan masyarakat.
Ditempat terpisah, dr Andika Putra spPD, yang mewakili komite Medik, kepada awak media mengatakan, bahwa pada audiensi tadi dirinya menjelaskan beberapa persoalan yang dialami jajaran medik RSUD kepada Bupati.
Diantaranya, kata dr Andika, belum maksimalnya managerial RSUD dalam berbagai hal, salah satunya terkait kurangnya stock obat yang hingga saat ini belum bisa teratasi.
Selain itu, hal lain yang masih menjadi persoalan ialah kebutuhan alat-alat medik yang seharusnya mengikuti perkembangan zaman. "Kita sudah usulkan berbagai alat yang memudahkan para dokter bekerja, namun belum juga bisa direalisasikan," ujar dr Andika.
"Kami berharap dengan Audiensi tadi, Bupati bisa berikan solusi menuju perubahan yang lebih baik pada RSUD Aceh Tamiang," tambah dr Andika yang bertugas sebagai dokter penyakit dalam.
Ditempat terpisah, Bupati Aceh Tamiang, H Mursil SH MKn, mengatakan akan menindak lanjuti keluhan jajaran RSUD. "Kita maklumi jika terjadi persoalan di jajaran RSUD, jika tidak ada persoalan pasti tidak ada solusi, tujuannya jelas untuk perbaikan" kata Bupati Mursil saat ditemui Awak media, Rabu (26/09) sembari menuju ke ruang kerjanya.
Untuk itu, lanjut Bupati Mursil, dalam waktu dekat dirinya akan kembali menggelar rapat dengan jajaran RSUD sebagai tindak lanjut Audiensi hari ini. [] L24-004 (Razzaq)
