Lentera 24.com | ACEH TAMIANG -- Paska banjir yang disebabkan curah hujan tinggi melanda Kabupaten Aceh Tamiang beberapa hari lalu mengakib...
Lentera24.com | ACEH TAMIANG -- Paska banjir yang disebabkan curah hujan tinggi melanda Kabupaten Aceh Tamiang beberapa hari lalu mengakibatkan ratusan hektar areal persawahan di sejumlah kecamatan terendam banjir dan matinya.
Sekretaris Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Aceh Tamiang, Rinaldi Afrizal di dampingi Ketua bidang perkebunan, D.Yogi Syahputra kepada Lentera24.com, Senin (11/12) mengatakan, secara umum areal sawah yang tergenang banjir lebih kurang mencapai 500 hektar lebih dan kondisi terparah yaitu seluas 200 hektar berada di Kampung Teluk Kemiri, Teluk Kepayang, Cinta Raja,Kecamatan Bendahara.
“ Kerusakan pada di Kecamatan Bendahara ini selain disebabkan banjir juga beriringan dengan pasang surutnya air laut sehingga air meluap hingga areal persawahan masyarakat,” ujarnya seraya mengatakan, rata-rata padi di daerah ini baru selesai melakukan penanaman.
Kemudian, padi terendam banjir juga meliputi sejumlah kampung dalam Kecamatan Rantau yaitu Kampung Ingin Jaya, Sapta Jaya, Suka Rakyat, Suka Jadi,Suka Rakyat dan kondisi padi petani di daerah tersebut karena air banjir yang mengenangi areal sawah lama surutnya.
Dijelaskannya, sedangkan kerusakan padi akibat banjir juga dirasakan petani di Kecamatan Karang Baru yaitu persawahan di Kampung Bundar sekitar 12 hektar, Paya Mentah seluas 5 hektar, kondisi matinya tanaman padi di dua lokasi tersebut karena terendam air banjir. “ Begitu juga dengan sawah yang berada di Kecamatan Banda Mulia terdapat sekitar 50 hektar tanaman padi mati dan harus dilakukan penanaman kembali oleh petani,” sebut Rinaldi.
Lanjutnya, keluhan banjir yang terjadi beberapa hari lalu juga dirasakan dampaknya oleh petani kebun sawit dan karet yang berada di Kecamatan Tamiang Hulu, Tenggulun,Bandar Pusaka dan Sekrak.
“ Petani kebun sawet dan karet tidak tertutup kemungkinan harus menambah biaya transportasi untuk membawa hasil produksinya karena kondisi jalan yang mengalami kerusakan dan sangat sulit dilalui kenderaan,” tambah Rinaldi.
Menyikapi hal ini, Rinaldi sangat mengharapkan kepada pengurus KTNA Kecamatan agar bisa berperan aktif untuk melakukan pendataan secara akurat terhadap kerugian yang dialami petani yang diakibatkan bencana alam terutama banjir yang setiap tahunnya menjadi langganan di Aceh Tamiang.
“ Petani sawah saat ini mengharapkan adanya perhatian serius dinas pertanian, terutama bantuan racun keong mas guna membasmi hama keong mas yang semakin meresahkan petani di sejumlah kecamatan,” tegas Yogi Syahputra sembari menambahkan,petani sawah juga membutuhkan bantuann pupuk serta benih. [] L24-TIM RED
![]() |
Foto : Ilustrasi |
“ Kerusakan pada di Kecamatan Bendahara ini selain disebabkan banjir juga beriringan dengan pasang surutnya air laut sehingga air meluap hingga areal persawahan masyarakat,” ujarnya seraya mengatakan, rata-rata padi di daerah ini baru selesai melakukan penanaman.
Kemudian, padi terendam banjir juga meliputi sejumlah kampung dalam Kecamatan Rantau yaitu Kampung Ingin Jaya, Sapta Jaya, Suka Rakyat, Suka Jadi,Suka Rakyat dan kondisi padi petani di daerah tersebut karena air banjir yang mengenangi areal sawah lama surutnya.
Dijelaskannya, sedangkan kerusakan padi akibat banjir juga dirasakan petani di Kecamatan Karang Baru yaitu persawahan di Kampung Bundar sekitar 12 hektar, Paya Mentah seluas 5 hektar, kondisi matinya tanaman padi di dua lokasi tersebut karena terendam air banjir. “ Begitu juga dengan sawah yang berada di Kecamatan Banda Mulia terdapat sekitar 50 hektar tanaman padi mati dan harus dilakukan penanaman kembali oleh petani,” sebut Rinaldi.
Lanjutnya, keluhan banjir yang terjadi beberapa hari lalu juga dirasakan dampaknya oleh petani kebun sawit dan karet yang berada di Kecamatan Tamiang Hulu, Tenggulun,Bandar Pusaka dan Sekrak.
“ Petani kebun sawet dan karet tidak tertutup kemungkinan harus menambah biaya transportasi untuk membawa hasil produksinya karena kondisi jalan yang mengalami kerusakan dan sangat sulit dilalui kenderaan,” tambah Rinaldi.
Menyikapi hal ini, Rinaldi sangat mengharapkan kepada pengurus KTNA Kecamatan agar bisa berperan aktif untuk melakukan pendataan secara akurat terhadap kerugian yang dialami petani yang diakibatkan bencana alam terutama banjir yang setiap tahunnya menjadi langganan di Aceh Tamiang.
“ Petani sawah saat ini mengharapkan adanya perhatian serius dinas pertanian, terutama bantuan racun keong mas guna membasmi hama keong mas yang semakin meresahkan petani di sejumlah kecamatan,” tegas Yogi Syahputra sembari menambahkan,petani sawah juga membutuhkan bantuann pupuk serta benih. [] L24-TIM RED