Foto : Ilustrasi/marta7news.com suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Puluhan pengurus koperasi, pelaku UKM dan LSM dan pengurus Dekopi...
![]() |
Foto : Ilustrasi/marta7news.com |
Tujuan diselenggarakannya rapat identifikasi potensi, peluang dan permasalahan KUMKM untuk menentukan arah tujuan dan strategi pembinaan KUMKM oleh PLUT KUMKM Aceh dimasa yang akan datang.
Selanjutnya untuk mengetahui sejauhmana potensi koperasi, usaha kecil dan menengah di daerah yang telah dimanfaatkan oleh para pelaku usaha.
“Intinya untuk mengidentifikasi potensi lokal yang dapat dikembangkan oleh koperasi dan pelaku usaha. Selanjutnya PLUT merekomendasikan hasil indentifikasi untuk diserahkan ke dinas terkait,” kata Murni Mard kepada andalas disela rapat PLUT KUMKM.
Menurut Murni, rapat PLUT KUMKM akan dilaksanakan di enam kabupaten/kota secara bertahap sesuai anggaran yang dimiliki PLUT Aceh ditahun ini.
Aceh Tamiang akan mampu bersaing diprodak olahan makan dan bahan kerajinan lainnya dari sektor UKM yang diprogramkan pemerintah.
“SDM yang lebih baik disektor KUMKM, sehingga peluang itu dapat dimanfaatkan untuk bersaing memperkenalkan produknya ke kanca nasional bahkan luar negeri,” tuturnya sembari menambahkan acara ini dilakukan juga untuk persiapan menyambut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2016 mendatang.
Kadis Perindagkop dan UKM Kabupaten Aceh Tamiang diwakili Kabid Koperasi, Zulkifli yang menghadiri sekaligus membuka rapat PLUT tersebut mengatakan, kegiatan yang dilakukan PLUT ini, salah satu cara untuk membantu peran pemda Aceh Tamiang dalam mengembangkan mencari solusi, menjembatani pemasaran produk-produk dari koperasi dan UKM.
Menurutnya, rapat PLUT diikuti sebanyak 75 orang peserta berasal dari pengurus koperasi, pelaku UKM, LSM dan pengurus Dekopinda. Saat ini jumlah koperasi yang terdaftar di Aceh Tamiang sebanyak 278 koperasi.
Sedangkan pelaku UKM di Aceh Tamiang yang terdaftar mencapai 5000 lebih angka itu dapat berubah setiap saat, karena ada yang stagnan dan tumbuh sesuai keadaan.
“Sejauh ini koperasi yang dianggap berhasil sampai mendapat penghargaan tingkat nasional, ada sekitar 10 koperasi yang bergerak di bidang pertanian.
Begitu pula dengan pelaku UKM di Aceh Tamiang sudah berjalan baik, hanya saja market/pemasaranya yang belum bisa optimal berjalan dan menjadi kendala pelaku UKM,” tandasnya.
Menurut Zulkifli, untuk mengembangkan koperasi di Aceh Tamiang, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan sejumlah Dinas diantaranya Dinas Kelautaan dan Perikanan (DKP) dan Dinas Pertanian dan Peternakan.
Agar para nelayan dan petani diimbau mau bergabung dan membentuk koperasi. Sehingga mereka juga bisa proaktif mendapatkan kesejahteraan melalui program-program yang memihak kepada nelayan dan petani. Selain kesejahteraan dari kelompok yang sudah ada. (ERW/Harian Andalas)