Ilustrasi suara-tamiang.com , KARANG BARU -- Pemberhentian Saiful Alam.SE sebagai Anggota Pengurus Balai Wartawan-Persatuan Wartawan In...
![]() |
Ilustrasi |
Hal itu dikatakan Suharto Sembiring Pemimpinan Redaksi Surat Kabar PILAR, diakui Suharto yang juga Jurnalis Senior di kalangan wartawan yang ada di Kabupaten Aceh Tamiang, dirinya salah seorang dari 16 orang wartawan yang membentuk Balai Wartawan tersebut bersama-sama Alm Rendra (wartawan Waspada), begitu juga dengan Saiful Alam, " mengapa harus diberhentikan ", tanya suharto lagi.
"Apa Balai Wartawan itu Perusahaan pribadi, tanpa ada musyawarah langsung pecat, kritik Suharto yang juga Koordinator Barisan Relawan Jokowi Presiden (BARA - JP) Kabupaten Aceg Tamiang.
Lebih lanjut dikatakan Suharto dalam Organisasi PWI tidak ada yang namanya AD/RT, jangan salah salah sebut, di PWI yang ada Peraturan Dasar Rumah Tangga (PD/RT). Wartawan harus bersatu jangan mau diobok obok oleh orang yg tidak bertanggungjawab yang mengambil kesempatan, menjadi wartawan itu harus pinter-pinter tidak cukup hanya pinter.
Terkait pemberhentian Sdr. Saiful Alam. SE dari Bendahara Balai Wartawan Aceh Tamiang karena keikut sertaannya ke Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan Rombongan DPRK Aceh Tamiang baru-baru ini membawa nama PEWARTA, itu sah-sah saja, mengingat sdr Saiful Alam.SE punya hubungan baik dengan siapa saja, jika kita mau ikut juga pergi kunjungan kerja pandai-pandailah menjalin hubungan dengan siapa saja, bukan justru membuat 'Gap' karena merasa diri wartawan, manusia paling hebat di muka bumi.
Dijelaskan Suharto juga di Aceh Tamiang ini belum ada Perwakilan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang ada Balai Wartawan, jika kita lihat ada kantor PWI Aceh Tamiang itu Ilegal, Pembohongan Publik jadi harus segera ditertibkan, papar Suharto mengakhiri.
Sementara itu Ketua Perwakilan PWI Aceh Timur Agusni AH, SE yang membawahi 2 Kabupaten/Kota yakni Kota Langsa dan Kabupaten Aceh Tamiang mengatakan persoalan pemberhentuan Sdr. Saiful Alam dari pengurus Balai Wartawan PWI Aceh Tamiang itu persoalan rumah tangga Balai Wartawan Aceh Tamiang, namun alangkah baiknya dilakukan koordinasi terlebih dahulu, kita semua kawan dan setiap saat ketemu baik baik saja semuanya kita ada masalah apalagi berprofesi wartawan. (Rico Fahrizal/STC).