Foto: Ilustrasi-selaluonlene KARANG BARU | STC - Perkumpulan Lingkar yang berkantor pusat di Yogyakarta bekerjasama dengan LSM LembAHta...
![]() |
Foto: Ilustrasi-selaluonlene |
Kegiatan digelar di gedung Alam Asri Karang Baru, Rabu (26/11) dihadiri Sekdakab Aceh Tamiang Razuardi MT, Kajari Kualasimpang Amir Syamsuddin SH, Kapolres Aceh Tamiang diwakili Kasat Intel Iptu Zakiul Fuad, sejumlah kepala dinas yang terkait, datok penghulu yang wilayahnya berdekatan dengan kawasan kegiatan PT Pertamina, serta perwakilan LSM.
Adapun dari Perkumpulan Lingkar yang hadir Konsultan Lapangan Panggalih Joko S dan Konsultan Pengurangan Risiko Bencana Rahmat Subiyakto, serta Direktur Eksekutif LembAHtari Sayed Zainal SH dan Yayasan Satu Cita Lestari Joko Guntoro sebagai pihak pendamping.
Pada kesempatan itu Rahmat menyinggung peran serta Pertamina bagi masyarakat sekitar baik di aspek budaya, ekonomi, pendidikan, sosial, lingkungan dan terkait penyaluran corporate social responsibility (CSR) bagi masyarakat sekitar yang terkena dampak lingkungan dari kegiatan mereka.
Sekda Razuardi MT menjelaskan, pelaksanaan CSR PT Pertamina EP Field Rantau ada, namun dirasa belum maksimal bagi masyarakat.
"Kenyataanya sering terjadi kecemburuan sosial di tengah masyarakat," katanya.Datok Penghulu Rantau Pauh, Kecamatan Rantau, Zulkarnain juga menyinggung kesenjangan social di sekitar kegiatan Pertamina.Salah satunya soal tenaga kerja yang banyak didatangkan dari Pulau Jawa.
"Tingkat security saja diambil dari luar, bagaimana lagi dengan tenaga kerja skil," ketus Zulkarnain.Kepala Kesbangpol Aceh Tamiang, Rudiyanto juga mengkritisi potensi resiko, di antaranya isu terkait penanaman pipa raksasa oleh Pertamina sepanjang 340 kilometer dari Lhokseumawe hingga mencapai Belawan, Sumatera Utara.
"Perlu ada sosialisasi kepada masyarakat sekitar pipa terhadap potensi bahaya. Masyarakat harus tahu apa yang dialirkan di dalam pipa, gas atau minyakkah. Jadi bisa menjadi antisipasi warga ketika timbul bencana," ujar Rudi.
Sementara Kajari Kualasimpang, Amir Syamsuddin menyampaikan, penyaluran CSR Pertamina bagi warga diharap bisa membentuk kemandirian individu maupun kelompok, yang juga harus disertai pembinaan usaha sehingga warga tidak selalu bergantung kepada bantuan.
Usai acara, Rahmat Subiyakto mengatakan rangkuman dari pertemuan malam itu akan dibuat secara tertulis dan dibagikan kepada stakeholder.
"Selanjutnya akan direkomendasikan ke pihak Pertamina pusat apa yang sebenarnya terjadi di lapangan dan apa yang dibutukan," katanya. ( Medanbisnis )