HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Retail Kaca Mata di Atam Merosot

Foto : Syawaluddin/STC SYAWALUDDIN | STC KUALASIMPANG – Bisnis Kaca Mata memang terkadang menggiurkan, tapi hal itu tidak berlaku...

Foto : Syawaluddin/STC
SYAWALUDDIN | STC

KUALASIMPANG Bisnis Kaca Mata memang terkadang menggiurkan, tapi hal itu tidak berlaku di Aceh Tamiang. Selama puasa, para retail—Pebisnis Kaca Mata—mengalam penurunan yang sangat tajam. Itu dirasakan Benny, Surya Optical di Kota Kualasimpang.

Pengakuan Benny, sebelum jelang ramadhan, dia bisa menjual kacamata kieur—kacamata resep—sebanyak 40 hingga 50 unit. Tetapi tidak dibulan ramadhan, mengalami penurunan yang sangat drastis, hanya terjual 25 unit kacamata kieur.

“Sebelum puasa, saya bisa menjual 50 unit kacamata dengan harga rata-rata Rp.500 ribu rupiah, artinya dalam satu bulan, sebelum puasa bisa meraup Rp.25 juta rupiah dengan keuntungan bersih Rp.5 sampai Rp.6 juta rupiah per bulannya”. Tegasnya.

Ditambah jika dalam bulan ramadhan ini, Benny hanya mampu menjual 25 unit kacamata saja, dengan keuntungan bersih Rp.2,5 juta rupiah, belum dipotong biaya kerja, listrik dan sewa toko, kata dia hanya bisa mendapat keuntungan Rp.900 ribu rupiah saja.

Ketika ditanya STC; kenapa bisa seperti itu, dia menjelaskan; kebiasaan warga Aceh, khususnya Aceh Tamiang (Atam), style orang Aceh itu glamour, kebiasaan mereka saat menunggu datangnya Idul Fitri, rata-rata berbelanja kebutuhan lebaran di Medan.

Diantaranya, kebutuhan sandang, emas, kacamata sampai kue pun mereka beli di Medan. Kebiasaan itu tak lebih hanya sekedar prestise dan terkesan hebat jika berbelanja di Medan. Menurut Benny, padahal harga barang di medan dengan di Atam tersebut sangat bersaing.

“Untuk itu, kenapa kebutuhan akan kacamata di Medan meningkat saat jelang Idul Fitri?, sebab hampir di pastikan 60 persen, warga Aceh berbelanja di Medan, dan sepi peminat beli di daerah. Tentunya ini sangat merugikan daerah, sebab perputaran uang lebih besar di Medan”, Katanya.

Masih Benny, perharinya Retail kacamata di Medan bisa terjual 20 sampai 30 unit. Bisa di bayangkan berapa besar putaran laku kacamata perbulannya, selama ramadhan. Keuntungannya bisa mencapai Rp.100 sampai Rp.175 juta dengan keuntungan bersih puluhan juta.

Wajar saja, kalau Retail kacamata di daerah mengalami penurunan drastis, sebab mereka lebih evouria, style dan gaya hidup. Padahal, kalau kualitas antara Medan dan Atam tidak ada bedanya, malah lebih murah di Atam dalam berbelanja. Anda pilih mana?...(***)