Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro berang melihat lalu lintas di Sumatera Utara semakin semrawut. Dia bahkan menyebut ang...
Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro berang melihat lalu lintas di Sumatera Utara semakin semrawut. Dia bahkan menyebut anggotanya di lapangan tak ubahnya ikan Bandeng.
"Personel polisi yang bertugas di lapangan bagaikan ikan Bandeng. Matanya melotot tapi tidak berbuat apa pun melihat pengguna jalan yang melanggar peraturan lalu lintas," kata Wisjnu saat Gelar Pasukan Operasi Patuh Toba 2012 di Mapolda Sumatera Utara, Selasa (3/7).
Wisjnu mengeluhkan kondisi ini karena banyaknya pelanggaran lalu lintas dari para pengendara kendaraan yang diabaikan oleh polisi. Contoh pelanggaran lalu lintas itu antara lain, banyak pengendara sepeda motor yang tidak memakai helm dan tidak menyalakan lampu di siang hari, banyak kendaraan yang berhenti di sembarang tempat sesukanya, truk-truk masuk kota dan mobil berpelat hitam yang digunakan untuk mengangkut penumpang.
"Jika pelanggaran seperti ini tidak ditindak, masyarakat akan semakin terbiasa dan akhirnya seluruhnya tidak mematuhi peraturan berlaku," kata dia.
Karena itu, dia memerintahkan seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah lalu lintas tersebut. "Operasi yang digelar ini harus betul-betul berdampak positif kepada pengguna jalan raya sehingga situasi bisa lebih baik," kata dia.
Menurutnya, operasi Patuh Toba 2012 diharapkan dapat menciptakan keamanan dan kelancaran lalu lintas menjelang bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri 1433 H. Salah satu target dalam operasi tersebut adalah menertibkan geng motor.
"Harus diakui, kita belum mampu menertibkan geng motor," akunya.
Operasi Patuh Toba 2012 digelar selama 14 hari. Operasi dimulai sejak hari ini hingga Senin (16/7).
"Operasi ini melibatkan 1.514 personel, terdiri dari 74 dari Polda Sumut dan 1.440 dari seluruh satuan wilayah," kata Kasubid Pengelola Informasi dan Data (PID) Polda Sumut AKBP MP Nainggolan. | Yan Muhardiansyah, Merdeka.com
"Personel polisi yang bertugas di lapangan bagaikan ikan Bandeng. Matanya melotot tapi tidak berbuat apa pun melihat pengguna jalan yang melanggar peraturan lalu lintas," kata Wisjnu saat Gelar Pasukan Operasi Patuh Toba 2012 di Mapolda Sumatera Utara, Selasa (3/7).
Wisjnu mengeluhkan kondisi ini karena banyaknya pelanggaran lalu lintas dari para pengendara kendaraan yang diabaikan oleh polisi. Contoh pelanggaran lalu lintas itu antara lain, banyak pengendara sepeda motor yang tidak memakai helm dan tidak menyalakan lampu di siang hari, banyak kendaraan yang berhenti di sembarang tempat sesukanya, truk-truk masuk kota dan mobil berpelat hitam yang digunakan untuk mengangkut penumpang.
"Jika pelanggaran seperti ini tidak ditindak, masyarakat akan semakin terbiasa dan akhirnya seluruhnya tidak mematuhi peraturan berlaku," kata dia.
Karena itu, dia memerintahkan seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah lalu lintas tersebut. "Operasi yang digelar ini harus betul-betul berdampak positif kepada pengguna jalan raya sehingga situasi bisa lebih baik," kata dia.
Menurutnya, operasi Patuh Toba 2012 diharapkan dapat menciptakan keamanan dan kelancaran lalu lintas menjelang bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri 1433 H. Salah satu target dalam operasi tersebut adalah menertibkan geng motor.
"Harus diakui, kita belum mampu menertibkan geng motor," akunya.
Operasi Patuh Toba 2012 digelar selama 14 hari. Operasi dimulai sejak hari ini hingga Senin (16/7).
"Operasi ini melibatkan 1.514 personel, terdiri dari 74 dari Polda Sumut dan 1.440 dari seluruh satuan wilayah," kata Kasubid Pengelola Informasi dan Data (PID) Polda Sumut AKBP MP Nainggolan. | Yan Muhardiansyah, Merdeka.com