Bekas Gubernur Aceh Irwandi Yusuf mengaku “hijrah” ke Malaysia sehari setelah dipukul sekelompok orang usai menghadiri pelantikan Guber...
Bekas Gubernur Aceh Irwandi Yusuf mengaku “hijrah” ke Malaysia sehari
setelah dipukul sekelompok orang usai menghadiri pelantikan Gubernur Zaini
Abdullah di DPR Aceh, 25 Juni 2012. Begitu kembali ke Aceh, ia langsung
memberikan keterangan pers, terkait kasus pemukulan terhadap dirinya dan kenapa
ia memilih pergi ke Malaysia.
Irwandi tiba di Banda Aceh pada Rabu, 18 Juli 2012, setelah
tiga pekan “menyepi” ke Malaysia.
Tiba di Banda Aceh, Irwandi mengadakan pertemuan dengan wartawan di sebuah
warung kopi di kawasan Jeulingke. Menurut Irwandi, dirinya “hengkang” ke Malaysia
bukan karena takut terhadap ancaman.
“Tapi untuk mendinginkan situasi pascapemukulan terhadap
saya,” kata Irwandi yang akrab disapa Teungku Agam itu.
Irwandi dipukul sekelompok orang yang diduga massa Partai Aceh seusai
menghadiri pelantikan gubernur dan wakil gubernur di kantor DPR Aceh, Senin
(25/6). Akibatnya, Irwandi mengalami memar di bagian hidung, pelipis, dan
kepala. Polisi telah menahan seorang pemukul yang berinisial MTR. Warga Pidie
Jaya itu mengaku memukul Irwandi karena sakit hati. Kepala Kepolisian Aceh
Irjen Iskandar Hasan menyebutkan, kasus Irwandi dinyatakan selesai dengan
penahanan MTR.
Irwandi menyebutkan, pemukulan terhadap dirinya dilakukan
oleh banyak orang, bukan satu orang seperti pernyataan Kapolda Iskandar hasan.
“Kalau kasus dianggap selesai dengan ditangkap satu pelaku, saya pikir belum
selesai ya,” kata Irwandi.
Ia meminta polisi tidak berhenti pada penahanan seorang
pelaku saja. “Saya tidak mau kasus ini dibenam-benamkan dan dimain-mainkan,”
ujarnya.
Bekas orang nomor satu di Aceh itu juga mengaku kecewa
dengan Kapolda Aceh karena beberapa kasus penembakan dan pembunuhan di Aceh
tidak terungkap. “Seperti kasus pembunuhan Hanafiah (warga Norwegia yang
meninggal di Aceh Utara –red.). Saya sudah sampaikan dalam rapat muspida, Pak
Kapolda usut kasus ini. Tapi tidak terungkap,” jelasnya.
Jika kasus pembunuhan Hanafiah terungkap, jelas Irwandi,
maka kasus pembunuhan maupun penembakan di Aceh tidak akan terjadi lagi. | acehkita.com