Insan pegawai negeri itu tersenyum tersipu-sipu dipersilahkan duduk di bangku bagaikan tamu bak prabu maupun ratu sambil senyum sem...
Insan pegawai negeri itu
tersenyum tersipu-sipu
dipersilahkan duduk di bangku
bagaikan tamu
bak prabu maupun ratu
sambil senyum semanis madu
oleh tukang sepatu
bernama pak Badu
Pak Badu sangat paham getaran kalbu
dia menyebut harga baku
boleh ngutang bila perlu
tak cukup uang, usah galau
hari ini sebagian, sisanya besok rabu
celotehnya dengan rayu
Sepatu penuh dekil campur debu
meski bau, tiada ragu-ragu
dia preteli dengan pisau
lalu direkatkan dengan palu
dan menggunakan alat yang jitu
sambil bercerita tentang lika liku
sebagai tukang sepatu
punya anak dan cucu
bekerja jualan abu
maupun tukang tahu
bahagianya tak pernah semu.
dipersilahkan duduk di bangku
bagaikan tamu
bak prabu maupun ratu
sambil senyum semanis madu
oleh tukang sepatu
bernama pak Badu
Pak Badu sangat paham getaran kalbu
dia menyebut harga baku
boleh ngutang bila perlu
tak cukup uang, usah galau
hari ini sebagian, sisanya besok rabu
celotehnya dengan rayu
Sepatu penuh dekil campur debu
meski bau, tiada ragu-ragu
dia preteli dengan pisau
lalu direkatkan dengan palu
dan menggunakan alat yang jitu
sambil bercerita tentang lika liku
sebagai tukang sepatu
punya anak dan cucu
bekerja jualan abu
maupun tukang tahu
bahagianya tak pernah semu.