Akibat sakit lambung yang tak kunjung sembuh, Rusli Abdul Majid (23) nekat mengambil jalan pintas. Warga Buluh Betung, Desa Sungai Liput...
Akibat sakit lambung yang tak
kunjung sembuh, Rusli Abdul Majid (23) nekat mengambil jalan pintas.
Warga Buluh Betung, Desa Sungai Liput, Kecamatan Kejuruan Muda, Aceh
Tamiang itu bunuh diri dengan menggantung dirinya di pintu kamar rumah
dia, Minggu (23/4) menjelang magrib.
Sebelum menggantung dirinya, Rusli sudah lama mengalami sakit di lambung. Pihak keluarga juga sudah mencoba mengobatinya. Namun, sakit lambung Rusli belum juga sembuh.
Diduga tidak tahan atas penderitaanya, Rusli mengambil jalan pintas. Pesuruh di taman kanak-kanak Sungai Liput itu menggantung diri di pintu dengan seutas tali nilon plastik sepanjang empat meter. Saat itu, keluarga Rusli sedang tak ada di rumah. Orang tua dan kakaknya sedang memenuhi undangan di Sungai Yu, Kecamatan Sungai Liput.
Saat kembali ke rumah, ibu Rusli mulai curiga ketika melihat kondisi rumahnya dalam keadaan gelap. Sementara pintu rumah dalam keadaan terkunci. Setelah pintu didobrak dan lampu dihidupkan, ibunya shok melihat Rusli sudah tergantung dan tak bernyawa.
Dibantu tetangga, Rusli dilarikan ke Pukesmas setempat untuk mendapat pertolongan. Namun, Rusli sudah tewas duluan. Sekira pukul 19.57 WIB, kejadian tersebut dilaporkan ke Kepolisian Sektor Kejuruan Muda.
“Kami telah menyita tali nilon jemuran sepanjang empat meter yang digunakan korban untuk mengikat lehernya di pintu kamar,” ujar Kapolsek Kejuruan Muda, Iptu Surya Purba kepada Prohaba, kemarin.
Sebelum bunuh diri, Rusli sempat meninggalkan surat untuk orang tuanya. Isinya antara lain meminta maaf kepada ibunya karena tidak bisa membahagiakan orang tua. Dia juga meminta didoakan agar arwahnya diterima di sisi Tuhan.
Setelah di kroscek, dipastikan tulisan tersebut merupakan goresan tangan Rusli.(md)
Sebelum menggantung dirinya, Rusli sudah lama mengalami sakit di lambung. Pihak keluarga juga sudah mencoba mengobatinya. Namun, sakit lambung Rusli belum juga sembuh.
Diduga tidak tahan atas penderitaanya, Rusli mengambil jalan pintas. Pesuruh di taman kanak-kanak Sungai Liput itu menggantung diri di pintu dengan seutas tali nilon plastik sepanjang empat meter. Saat itu, keluarga Rusli sedang tak ada di rumah. Orang tua dan kakaknya sedang memenuhi undangan di Sungai Yu, Kecamatan Sungai Liput.
Saat kembali ke rumah, ibu Rusli mulai curiga ketika melihat kondisi rumahnya dalam keadaan gelap. Sementara pintu rumah dalam keadaan terkunci. Setelah pintu didobrak dan lampu dihidupkan, ibunya shok melihat Rusli sudah tergantung dan tak bernyawa.
Dibantu tetangga, Rusli dilarikan ke Pukesmas setempat untuk mendapat pertolongan. Namun, Rusli sudah tewas duluan. Sekira pukul 19.57 WIB, kejadian tersebut dilaporkan ke Kepolisian Sektor Kejuruan Muda.
“Kami telah menyita tali nilon jemuran sepanjang empat meter yang digunakan korban untuk mengikat lehernya di pintu kamar,” ujar Kapolsek Kejuruan Muda, Iptu Surya Purba kepada Prohaba, kemarin.
Sebelum bunuh diri, Rusli sempat meninggalkan surat untuk orang tuanya. Isinya antara lain meminta maaf kepada ibunya karena tidak bisa membahagiakan orang tua. Dia juga meminta didoakan agar arwahnya diterima di sisi Tuhan.
Setelah di kroscek, dipastikan tulisan tersebut merupakan goresan tangan Rusli.(md)