Sungguh sangat disesalkan para kuli tinta atas sikap Kapolres Aceh Tamiang AKBP. Armia Fahmi yang seakan terkesan tidak mau bekerja sama den...
Sungguh sangat disesalkan para kuli tinta atas sikap Kapolres Aceh Tamiang AKBP. Armia Fahmi yang seakan terkesan tidak mau bekerja sama dengan para pemburu berita. Pasalnya beberapa awak media tersebut mendatangi Polres setempat untuk mengkonfirmasi seputar kasus penembakan seorang warga yang terjadi di jalan marlempang kampung Paya Rahat Kecamatan Benda Mulia malam Kamis kemarin.
Hal ini berawal ketika wartawan orbit menerima informasi warga tentang korban penembakan yang sekarang berada di RSUD Aceh Tamiang. Berdasarkan informasi tersebut wartawan orbit bersama beberapa wartawan lainnya meluncur ke rumah sakit daerah setempat. Setelah mendapat data dan keterangan oleh korban dan keluarganya, para pemburu berita tersebut bergerak ke Polres guna mendapatkan informasi yang akurat tentang motif penembakan tersebut dari pihak yang berwajib.
Setelah menjalani prosudur yang berlaku di polres setempat, sehingga di ijinkan petugas jaga untuk dapat masuk ke gedung polres tersebut, tidak sampai di situ saja para kuli tinta sebelum menemui kapolres harus melapor kepada ajudannya. setelah melapor, ajudan mengatakan wartawan untuk menunggu diruang tunggu. Namun ironisnya, selama tiga jam para kuli tinta menunggu kesempatan agar bisa ketemu Kapolres, ternyata hanya sia-sia, Kapolres seakan Alergi untuk dikonfirmasi.
Yang lebih anehnya lagi, para awak media yang berharap mendapatkan informasi seputar kasus tersebut selama tiga jam belum juga ada kesempatan bertemu dengan Kapolres, tapi ada tamu rombongan dari pekerja pertamina yang hanya menunggu dengan hitungan menit langsung diterima oleh Kapolres, hal ini sangat membuat para kuli tinta yang hendak mengkonfirmasinya merasa kesal dan kecewa atas sikap yang ditunjukkan kapolres Aceh Tamiang.
Menyikapi persoalan ini, Ketua Korps. Senior Wartawan Republik Indonesia (Koswari) kabupaten Aceh Tamiang, Ibnu Jamil.MK, beliau sangat menyesalkan atas sikap yang ditunjukkan oleh Kapolres Aceh Tamiang yang terkesan tidak ingin dikonfirmasi. “ Saya sangat kecewa dengan Kapolres Aceh Tamiang, tiga jam lamanya kami menunggu untuk dapat mengkonfirmasi seputar kasus penembakan dikampung Paya Rahat” tapi kapolres sepeti tidak perduli dengan tugas yang diemban para kuli tinta tersebut untuk mendapatkan informasi lengkap, ujar Ibnu Jamil dengan Nada Kesal (Zunaidi. A).