Pemkab Aceh Tamiang menyerahkan Data DAK-2 dan DP-4 kepada KIP Aceh Tamiang serta launching pemilukada bupati/wakil bupati, Kamis (5/1) di A...
Pemkab Aceh Tamiang menyerahkan Data DAK-2 dan DP-4 kepada KIP Aceh Tamiang serta launching pemilukada bupati/wakil bupati, Kamis (5/1) di Aula Setdakab Aceh Tamiang. Acara penyerahan DP-4 dan DAK-2 merupakan rangkaian dari tahapan pelaksanaan pemilukada bupati/wabup Aceh Tamiang tahun 2012.
“Sebagaimana jadwal dan tahapan pemilukada bupati/wabup yang telah ditetapkan oleh KIP Aceh Tamiang, maka penyerahan DP-4 dan DAK-2 ini merupakan salah satu bentuk dukungan Pemkab Aceh Tamiang untuk kelancaran pelaksanaan pemilukada,” demikian kata sambutan Bupati Aceh Tamiang saat penyerahan data DAK-2 dan DP-4 kepada KIP ATAM.
Drs. H. Abdul Latief menyampaikan “Data Agregat Kependudukan per-Kecamatan (DAK-2) keadaan 31 Desember 2011 yang diserahkan hari ini (kamis) berjumlah 283.591 jiwa. Sementara Data Penduduk Potensial Pemilih (DP-4) keadaan 9 Juni 2012 diperkirakan mencapai 187.606 jiwa,” katanya.
Bupati meyakinkan bahwa data yang diserahkan ini lebih baik daripada data untuk pemilu-pemilu sebelumnya. “Disdukcapil bersama para camat, datok penghulu dan perangkatnya telah berulangkali melakukan verifikasi dan penyempurnaan data kependudukan,” kata dia. Oleh karena itu, kami berharap data ini dapat mempermudah dan mempercepat kerja KIP Aceh Tamiang dalam penetapan calon pemilih, tambahnya.
Drs. H. Abdul Latief menekankan kepada jajaran KIP dapat melaksanakan pemutakhiran data pemilih secara sungguh-sungguh, sehingga tidak ada lagi penduduk yang berhak memilih tapi tidak terdaftar dalam DPT, karena hal ini dapat memicu konflik pemilukada, ujarnya.
Disamping itu, Bupati mengharapkan “Agenda pemilukada sebagai mekanisme rutin untuk rotasi kepemimpinan di era demokrasi, namun dari waktu kewaktu pemilukada diharapkan dapat semakin berkualitas pelaksanaannya sehingga dapat menghasilkan pemimpin terbaik,” ujarnya. Untuk itu, pemilukada jangan hanya menjadi ajang rebutan kekuasaan yang diwarnai oleh praktek politik uang dan transaksi politik rendahan. Karena tujuan utama demokrasi yang berkualitas ialah meningkatkan tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, timpalnya.
Bupati juga mengajak untuk menghindari kepada calon bupati/cawabup yang melakukan kampanye dengan tema dan cara-cara yang mendidik rakyat, bukan kampanye atau bersosialisasi yang cenderung membodohi, membohongi atau bahkan menjelek-jelekkan lawan politik. Marilah kita berpolitik secara cerdas dan dewasa, ujar Bupati.
Drs. H. Abdul Latief berpesan kepada kandidat bupati/wabup agar menghindari pelibatan pejabat pemerintah dan PNS. “Biarlah para pejabat dan PNS memberi dukungan dalam bilik-bilik suara, janganlah para pejabat dan PNS kita paksa terkotak-kotak dalam kubu yang mendukung atau tidak mendukung seorang kan didat. Dengan begitu kita dapat bersama-sama turut menjaga netralitas,” tegasnya. | Sumber Rico F
“Sebagaimana jadwal dan tahapan pemilukada bupati/wabup yang telah ditetapkan oleh KIP Aceh Tamiang, maka penyerahan DP-4 dan DAK-2 ini merupakan salah satu bentuk dukungan Pemkab Aceh Tamiang untuk kelancaran pelaksanaan pemilukada,” demikian kata sambutan Bupati Aceh Tamiang saat penyerahan data DAK-2 dan DP-4 kepada KIP ATAM.
Drs. H. Abdul Latief menyampaikan “Data Agregat Kependudukan per-Kecamatan (DAK-2) keadaan 31 Desember 2011 yang diserahkan hari ini (kamis) berjumlah 283.591 jiwa. Sementara Data Penduduk Potensial Pemilih (DP-4) keadaan 9 Juni 2012 diperkirakan mencapai 187.606 jiwa,” katanya.
Bupati meyakinkan bahwa data yang diserahkan ini lebih baik daripada data untuk pemilu-pemilu sebelumnya. “Disdukcapil bersama para camat, datok penghulu dan perangkatnya telah berulangkali melakukan verifikasi dan penyempurnaan data kependudukan,” kata dia. Oleh karena itu, kami berharap data ini dapat mempermudah dan mempercepat kerja KIP Aceh Tamiang dalam penetapan calon pemilih, tambahnya.
Drs. H. Abdul Latief menekankan kepada jajaran KIP dapat melaksanakan pemutakhiran data pemilih secara sungguh-sungguh, sehingga tidak ada lagi penduduk yang berhak memilih tapi tidak terdaftar dalam DPT, karena hal ini dapat memicu konflik pemilukada, ujarnya.
Disamping itu, Bupati mengharapkan “Agenda pemilukada sebagai mekanisme rutin untuk rotasi kepemimpinan di era demokrasi, namun dari waktu kewaktu pemilukada diharapkan dapat semakin berkualitas pelaksanaannya sehingga dapat menghasilkan pemimpin terbaik,” ujarnya. Untuk itu, pemilukada jangan hanya menjadi ajang rebutan kekuasaan yang diwarnai oleh praktek politik uang dan transaksi politik rendahan. Karena tujuan utama demokrasi yang berkualitas ialah meningkatkan tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, timpalnya.
Bupati juga mengajak untuk menghindari kepada calon bupati/cawabup yang melakukan kampanye dengan tema dan cara-cara yang mendidik rakyat, bukan kampanye atau bersosialisasi yang cenderung membodohi, membohongi atau bahkan menjelek-jelekkan lawan politik. Marilah kita berpolitik secara cerdas dan dewasa, ujar Bupati.
Drs. H. Abdul Latief berpesan kepada kandidat bupati/wabup agar menghindari pelibatan pejabat pemerintah dan PNS. “Biarlah para pejabat dan PNS memberi dukungan dalam bilik-bilik suara, janganlah para pejabat dan PNS kita paksa terkotak-kotak dalam kubu yang mendukung atau tidak mendukung seorang kan didat. Dengan begitu kita dapat bersama-sama turut menjaga netralitas,” tegasnya. | Sumber Rico F