HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Suap 3 Juta Dijanjikan Diangkat Sebagai Tenaga Kontrak Satpol PP

Ilustrasi | Google Issue Menyesakkan dada kembali membahana Bumi Muda Sedia ,  kali  ini rumor yang berkembang ditengah Masyarakat A...


Ilustrasi | Google
Issue Menyesakkan dada kembali membahana Bumi Muda Sedia, kali ini rumor yang berkembang ditengah Masyarakat Aceh Tamiang tentang adanya indikasi suap dalam penerimaan tenaga Honorer Satpol PP dan Wilayatul Hisbah (WH) Kabupaten ini.

Kegerahan warga ini terus tersumbat dan hanya tersalur melalui media, warga yang terus mengabarkan dan memberitakan walau kadang jenuh karena lambatnya upaya hukum baik dari kepolisian maupun pihak kejaksaan setempat terlebih lagi dari atasan Kasatpol PP yaitu Bupati Aceh Tamiang, padahal Jabatan Kasatpol PP dan WH Amir Hamzah,S.Sos sudah lebih 4 tahun diembannya, akibatnya ya seperti ini, sebut sejumlah sumber yang kecewa dengan kinerja Kasatpol PP, mungkin karena Beliau Familinya orang terkuat di Kabupaten ini makanya tetap dipertahankan, kita lihat saja dalam waktu dekat ini apakah diganti Kasatpol PP dan WH.

Diungkap sumber, kekeliruan Kasatpol PP ini tidak hanya pada penerimaan tenaga honorer di tempatnya memimpin namun juga dalam hal penerimaan anak kandungnya Kasatpol PP dan WH Amir Hamzah, S.Sos yang sarat berbau KKN, tapi sulit sekali dibuktikan, kecuali pengakuan dari beberapa tenaga bakti yang mendapatkan tawaran dari oknum-oknum tertentu yang dekat dengan kekuasaan.

Karena umumnya kasus-kasus seperti ini minim alat bukti dan lebih didasarkan kepada saling percaya antara penyogok dan disogok, apalagi oknum penerimanya adalah kepala Kasatpol PP, yang memang mempunyai kewenangan untuk memutuskan siapa saja yang layak menjadi  pamong praja.

Salah seorang tenaga bakti Satpol PP dan WH Aceh Tamiang yang sudah non aktif Rusianto yang akrab disapa Aseng, membeberkan borok dari Kasapol PP dan WH saat ditemui di Pelabuhan Sungai Tamiang. Dia mengakui telah memberikan uang dengan jumlah Rp 3 juta dengan janji 3 bulan berbakti akan diangkat menjadi tenaga kontrak. Jumlah yang tidak kecil bukan?, apalagi isu yang beredar untuk menjadi anggota Satpol PP dan WH tarifnya  berkisar 4-5 juta/orang, berapa duit tuh yang terkumpul.

Aseng mengatakan, untuk menjadi tenaga bakti dirinya harus merogoh kocek sebesar tiga juta rupiah, belum lagi uang sebesar tujuh ratus ribu rupiah untuk kelengkapan pakaian dan administrasi. “Uang sebesar Rp. 3.000.000,- saya serahkan melalui Paman saya kepada Kasatpol PP dan WH, Amir Hamzah, S.Sos untuk menjadi tenaga bakti,” kata Aseng.

Bukan hanya dirinya yang memberikan uang sebesar tiga juta rupiah, tetapi ada sekitar 10 orang juga memberikan uang tersebut. “Sepuluh orang tenaga bakti yang sudah gerah karena tidak terangkat menjadi tenaga kontrak menyatakan keluar dan meminta kembali uang yang sudah diserahkan ke Kasatpol PP dan WH Amir Hamzah, S.Sos,” kata Aseng.

Aseng yang masuk bekerja pada bulan Januari tahun 2008 yang lalu juga mengatakan, “Dirinya pernah ditugaskan untuk pengamanan di Istana Karang Baru selama tiga hari tiga malam yang disertai dengan hujan angin, hanya diberikan uang jerih payah sebesar Rp. 17.000, padahal Amir Hamzah menjanjikan akan memberikan uang sebesar Rp. 150.000, untuk jerih payahnya selama tiga hari tiga malam,” kata Aseng, sebelumnya dijanjikan akan diberikan Rp.50.000/hari, kami anak anak bakti yang memang berbakti dijanjikan seperti itu ya oke oke saja, namun kami hanya diberikan sebesar itu

Lebih jauh Aseng mengungkapkan, selain Kasatpol PP dan WH, juga ada oknum Satpol PP yang menjadi calo untuk perekrutan calon tanaga Satpol PP, “diduga M. Rozi warga Bukit Suling Kecamatan Rantau mengutip uang untuk perekrutan tanaga Satpol PP, namun yang bersangkutan hingga hari ini tidak aktif bertugas karena membawa lari uang perekrutan tersebut, bahkan Amir Hamzah berjanji akan mengalihkan nama di SK M. Rozi menjadi Rusianto, bila ditambah uang lagi”, katanya

Langkah berani Aseng patut diapresiasi, karena selama ini teriakan warga atas  prilaku negatif para pemimpin Aceh Tamiang jarang didengar bahkan hanya dianggap seperti anjing mengonggong kafilah berlalu.

Terkait hal tersebut, Kasatpol PP dan WH Aceh Tamiang, Amir Hamzah, S.Sos yang dikonfirmasi via seluler, membantah tidak benar seperti apa yang dibeberkan Aseng, “Beritahu sama Aseng jumpai saya dulu, jangan asal ngarang-ngarang aja. Kalau uang tujuh ratus ribu untuk kelengkapan pakaian dan administrasi saya tidak tahu menahu. Dan benar M. Rozi bermasalah karena menjadi Calo dan membawa lari uang, sebab hal itulah M. Rozi dipecat, kalau untuk mengalihkan nama di SK tersebut tidak ada saya janjikan seperti itu”, katanya

“Dan Saya hari ini (Selasa) tidak masuk ke kantor karena saya berada di Medan membawa istri saya yang sakit ke Rumah Sakit Adam Malik”, kata Amir Hamzah. (Sumber : Rico F).