HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Dampak Banjir Sungai Cikalong Membuat Tanaman Padi di Desa Mulyasari Rusak Parah

Lentera 24.com | CILACAP -- Dampak banjir yang diakibatkan meluapnya Sungai Cikalong beberapa hari yang lalu membuat areal persawahan teren...

Lentera24.com | CILACAP -- Dampak banjir yang diakibatkan meluapnya Sungai Cikalong beberapa hari yang lalu membuat areal persawahan terendam banjir sehingga berhektar sawah rusak bahkan persemaian padi pun ludes akibat genangan air hampir setinggi 1 meter yang menggenangi area persawahan di Desa Mulyasari.


Menyikapi hal itu, Danramil 13/ Majenang Kapten Inf Agus Sudarso beserta anggota Koramil, PPL dan Gapoktan meninjau langsung ke area persawahan yang ada di wilayah itu dan salah satunya yaitu Demplot Kodim 0703/Cilacap yang ada di Desa Mulyasari Kecamatan Majenang, Rabu (13/2/19).

Dijelaskan Kapten Inf. Agus Sudarso, sebagian besar tanaman padi di wilayah Desa Mulyasari ini rusak akibat terdampaknya banjir yang menggenangi wilayah ini. Termasuk di lokasi Demplot Kodim 0703/Cilacap, sebagian besar padi yang baru berusia 1 minggu itu hilang dan rusak parah sehingga membuat kita, PPL dan petani harus menanam kembali dengan cara memperbaiki tanaman padi yang rusak dengan cara tambal sulam." jelas Danramil

Mengenai kejadian ini Danramil telah melaporkan ke Dinas Pertanian maupun PPL dan saat meninjau ke lokasi Demplot ini pun, mereka didampingi oleh Petugas Penyuluh Lapangan dari Dinas Pertanian, Yugo. Di perkirakan kawasan yang tergenang banjir ini akan normal kembali sekitar satu minggu ke depan jika tidak hujan dan banjir lagi.

Akibat bencana ini, petani pun merugi rata- rata 5 juta - 6 juta perhektar. Kerugian tersebut merupakan akumulasi dari biaya bajak sawah, pengadaan pupuk, bibit, biaya tanam dan perawatan serta biaya lain-lainnya. Hal itu dijelaskan Abdurrohman, Ketua Gapoktan Manunggal Karso.

"Sejumlah petani di daerah ini mengalami kerugian akibat dampak banjir di wilayah Desa Mulyasari ini. Namun demikian, para petani tetap berusaha melakukan tambal sulam tanaman padi mereka pasca banjir.

Mereka berharap, padi yang ada saat ini kelak masih bisa tumbuh dan menghasilkan." turut Abdurrohman.

Menurut dia, banjir tahunan yang sering melanda di wilayah ini, diakibatkan adanya pendangkalan sungai yang tidak pernah di keruk sehingga sungai tersebut menyempit dan tidak sanggup menampung beban air pada saat terjadi hujan lebat. Para petani di wilayah ini berharap agar pemerintah memperhatikan serta memperdulikan nasib petani yang kurang beruntung, "ungkapnya. [] L24-015 (Tarwan)