Lentera 24.com | CILACAP -- Desa Sikanco menjadi contoh bagi desa lain di Kecamatan Nusawungu, hal ini dikarenkan sebagian warganya dikenal ...
Lentera24.com | CILACAP -- Desa Sikanco menjadi contoh bagi desa lain di Kecamatan Nusawungu, hal ini dikarenkan sebagian warganya dikenal sebagai pengrajin sapu lantai. Warga mengolah serabut kelapa yang sebelumnya dianggap limbah di manfaatkan menjadi sapu lantai yang ciamik. Meski pasar yang mampu digarap baru pasar lokal namun pembuatan sapu berbahan serabut kelapa sangat membantu pendapatan ekonomi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Sebagai Babinsa Kopda Sohirin terpanggil untuk membantu warganya dalam meningkatkan usaha skala rumah tangga ini agar lebih berkembang, Rabu (09/1).
Usaha pengrajin sapu berbahan serabut kelapa ini sudah lama berjalan dan menjadi mata pencaharian bagi masyarakat. Adapun proses pembuatan sapu tersebut masih mengandalkan alat tradisional sehingga dalam segi kuantitas & kuwalitas hasil produk kurang maksimal. Untuk menghasilkan sabut yang bagus, kulit buah kelapa direndam di air sekitar dua minggu. Lalu dilakukan proses pemukulan menggunakan palu agar air meresap hingga dalam kulit buah. Setelah itu dilakukan proses pemukulan dengan palu kayu untuk penghalusan. Sabut kelapa yang sudah halus dikeringkan hingga kadar air sangat minim.
Kopda Sohirun mengatakan untuk membuat satu buah sapu cukup membutuhkan 1-2 kulit buah kelapa tua, kulit buah kepala diolah untuk diambil sabutnya. Sapu sabut kelapa produksi Desa Sikanco dikenal bagus, kuat, dan awet sehingga diminati para pembeli. Sekarang, suplai bahan baku dari lokal dan masih di wilayah Kecamatan Nusawungu. Harga sapu serabut kelapa di pengepul terbilang sangat murah, mulai dari Rp 3.500,- hingga Rp 4.000,- tergantung model dan ukurannya.
"Untuk itu selaku Babinsa Desa Sikanco bersama pemerintah desa terus memberikan motivasi dan mempelopori usaha usaha kecil, IRT dan pengrajin sapu serabut kelapa khususnya untuk mengatasi kesulitan masyarakat", ucapnya.
Untuk meningkatkan penghasilan dan gairah para pengrajin, Pemerintah Desa sikanco tentunya harus mendorong sapu serabut Kelapa sebagai produk unggulan desa. Melalui program pemberdayaan masyarakat, pengadaan alat mesin modern agar kualitas dan kemasan sapu serabut kelapa semakin bagus dan berkelas, Harap Sohirin. [] L24-015 (Tarwan)
Usaha pengrajin sapu berbahan serabut kelapa ini sudah lama berjalan dan menjadi mata pencaharian bagi masyarakat. Adapun proses pembuatan sapu tersebut masih mengandalkan alat tradisional sehingga dalam segi kuantitas & kuwalitas hasil produk kurang maksimal. Untuk menghasilkan sabut yang bagus, kulit buah kelapa direndam di air sekitar dua minggu. Lalu dilakukan proses pemukulan menggunakan palu agar air meresap hingga dalam kulit buah. Setelah itu dilakukan proses pemukulan dengan palu kayu untuk penghalusan. Sabut kelapa yang sudah halus dikeringkan hingga kadar air sangat minim.
Kopda Sohirun mengatakan untuk membuat satu buah sapu cukup membutuhkan 1-2 kulit buah kelapa tua, kulit buah kepala diolah untuk diambil sabutnya. Sapu sabut kelapa produksi Desa Sikanco dikenal bagus, kuat, dan awet sehingga diminati para pembeli. Sekarang, suplai bahan baku dari lokal dan masih di wilayah Kecamatan Nusawungu. Harga sapu serabut kelapa di pengepul terbilang sangat murah, mulai dari Rp 3.500,- hingga Rp 4.000,- tergantung model dan ukurannya.
"Untuk itu selaku Babinsa Desa Sikanco bersama pemerintah desa terus memberikan motivasi dan mempelopori usaha usaha kecil, IRT dan pengrajin sapu serabut kelapa khususnya untuk mengatasi kesulitan masyarakat", ucapnya.
Untuk meningkatkan penghasilan dan gairah para pengrajin, Pemerintah Desa sikanco tentunya harus mendorong sapu serabut Kelapa sebagai produk unggulan desa. Melalui program pemberdayaan masyarakat, pengadaan alat mesin modern agar kualitas dan kemasan sapu serabut kelapa semakin bagus dan berkelas, Harap Sohirin. [] L24-015 (Tarwan)
