HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Kelompok Darwis Pusong Kapal Bangga Desanya Jadi Calon Desa Proklim

Lentera 24.com | ACEH TAMIANG -- Usaha dalam menggalakkan pelestarian alam dilingkungan pesisir pantai Aceh Tamiang yang dilakukan kelompok ...

Lentera24.com | ACEH TAMIANG -- Usaha dalam menggalakkan pelestarian alam dilingkungan pesisir pantai Aceh Tamiang yang dilakukan kelompok sadar wisata (Darwis) Desa Pusong Kapal, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh mendapat sambutan posiif dari Pemerintah Aceh, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Provinsi Aceh.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (DARWIS) Desa Pusong Kapal, Syafrul
Rutinitas kegiatan Kelompok Darwis Pusong Kapal ini terdiri dari pembibitan dan penanaman manggrove, bersih pantai, pemanfaatan limbah kayu pantai yang melalui tangan-tangan terampil diciptakan menjadi sebuah karya bernilai seni dan penanaman pohon pelindung diseputaran permukiman penduduk serta ambil bagian dalam peletarian spesies satwa Tuntong Laut.

Pada Kamis (29/11), Kelompok Darwis Pusong Kapal menerima kunjungan dari Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Aceh dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Aceh Tamiang di Desa Pusong Kapal, Kecamatan Seruway.

Kunjungan DLHK Aceh ke Kelompok Darwis Pusong Kapal yang merupakan kelompok binaan Yayasan Satucita Lestari Indonesia (YSLI) dimaksud sekaligus dilakukan kegiatan Sosialisasi Aceh bebas sampah dan pembentukan tim pelopor peduli sampah.

Ketua Darwis Pusong Kapal, Syafrul menyebutkan rasa bersyukurnya karena melalui Kelompoknya tersebut, Desa Pusong Kapal ditunjuk sebagai calon Desa Program Kampung Iklim (Proklim) mewakili Kabupaten Aceh Tamiang.

"Dengan adanya perhatian Pemerintah Aceh dengan sosialisasinya mengenai sampah, maka kesadaran masyarakat maupun Pemerintah Desa tentang limbah bisa semakin ditingkatkan," ungkap Syafrul saat dikonfirmasi Lentera24 dirumah informasi Tuntong Laut seusai kegiatan sosialisasi.

"Dengan adanya Yayasan YSLI yang menjalankan program pelestarian satwa langka Tuntong Laut (batagur borneoensis) dan pelestarian ekosistemnya, maka Desa Pusong Kapal kini menjadi dikenal oleh daerah lain hingga ke Pemerintah Pusat," sebut Syafrul.


Disisi lain, para remaja dan sejumlah penduduk setempat juga banyak yang dilibatkan dalam berbagai kegiatan, sehingga dengan adanya aktifitas tersebut, perekonomian warga disana bisa terdongkrak.

Menyinggung program yang baru digelar DLHK Aceh, Syafrul mengatakan, dia dan kelompoknya akan tetap menjalankan perannya dalam menjaga kebersihan lingkungan serta tetap aktif menjaga dan memelihara kelestarian manggrove didaerah itu. [] L24-002