HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Pelda Subandi Dan UPTD Puskesmas Langsa Lama Gelar Sosialisasi Bahaya Measles Rubella

Lentera 24.com | LANGSA --  Pelda Subandi, Bati Tuud Koramil 23/Langsa Timur bersama Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Langsa La...

Lentera24.com | LANGSA -- Pelda Subandi, Bati Tuud Koramil 23/Langsa Timur bersama Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Langsa Lama sosialisasikan tentang Penyakit Measles Rubella kepada warga Kota Langsa bertempat di Aula Hotel Kartika Langsa, Selasa (24/07).


Dr. Indriany selaku narasumber menjelaskan, bahwa Measles Rubella atau Campak Jerman adalah Infeksi Virus yang menyebabkan ruam merah pada tubuh. Biasanya sering terjadi pada anak-anak usia 5 (lima) hingga 9 (sembilan) tahun, akan tetapi bisa juga terjadi pada orang dewasa. "Virus ini mulanya tersebar di Jerman, kemudian merambah ke negara-negara lain termasuk ke Indonesia," terangnya.

Selain itu, Lanjut Dr Indriany, Measlesa ringan biasanya hilang dalam waktu seminggu, bahkan tanpa pengobatan. Namun, jika terinfeksi pada wanita hamil, virus ini dapat menyebabkan sindrom rubella kongenital pada janin yang dapat mengganggu perkembangan bayi bahkan bisa menyebabkan cacat lahir pada Bayi, seperti kelainan jantung, ketulian dan kerusakan otak. jelasnya lagi.

Masih Dr Indriany, Infeksi Virus Rubella atau campak Jerman ini dapat menular dengan mudah. Penularan bisa melalui kontak langsung dengan air liur atau lendir dari orang yang terinfeksi, atau bisa juga menyebar lewat udara melalui cairan batuk atau bersin dari si penderita yang kemudian terhirup atau tersentuh oleh orang lain. Gejala akan muncul dua hingga tiga minggu setelah terkontaminasi, ditandai dengan gejala demam ringan, sakit kepala dan pembengkakan kelenjar getah bening pada leher.


Perlu diketahui, Lanjut Dr Indriany, hingga saat ini belum ada obat-obatan khusus yang dapat mengatasi Infeksi Rubella. Sementara ini, obat hanya digunakan untuk mengatasi gejala. Di Indonesia sendiri sudah hampir 15.000 kasus tentang Rubella. Salah satu solusinya adalah dengan melakukan pencegahan melalui diagnosa medis dan Tes Laboratorium secara berkala kemudian lakukan Vaksinasi Rubella.

Sementara itu, Bati Tuud Pelda Subandi, yang ikut mendampingi mewakili Danramil 23/Langsa Timur, mengajak seluruh peserta sosialisasi agar memberikan informasi kepada sanak, saudara, kerabat dan tetangga terkait tentang Campak Jerman atau Measles Rubella.

"Mungkin belum banyak yang tahu, dengan Informasi dari anda mudah-mudahan banyak Ibu dan Bayi yang terselamatkan dari bahaya Sindrom Rubella Kongenital penyebab cacat lahir pada bayi. Kami juga mengajak seluruh komponen masyarakat agar lebih rajin mengikuti kegiatan Posyandu guna mendapatkan Vaksinasi Virus Rubella", himbaunya lagi.

Turut hadir Kepala Puskesmas Langsa Lama Edy Saputra, perwakilan Tenaga Pengajar (Guru Sekolah) setingkat SMP, SD se-kecamatan Langsa Lama serta para Kader Posyandu dan Bidan Desa diwilayah tersebut. [] L24-004