HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Bravy Hadir di Kuliah Kebangsaan Bersama Sandiaga Uno di Universitas Negeri Malang

Lentera24.com | MALANG  – Suasana Graha Krawala Universitas Negeri Malang pada Senin (29/9) terasa istimewa. Ribuan mahasiswa memenuhi gedun...


Lentera24.com | MALANG – Suasana Graha Krawala Universitas Negeri Malang pada Senin (29/9) terasa istimewa. Ribuan mahasiswa memenuhi gedung untuk mengikuti Kuliah Kebangsaan bersama mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. Namun, bukan hanya materi di dalam ruangan yang jadi sorotan. Di area lapangan sekitar Graha Cakrawala, berdiri berbagai stand kegiatan P2MW dan PKM yang menampilkan beragam inovasi.

Di antara stand tersebut, BRAVY menjadi salah satu yang menarik perhatian. Aplikasi Facial Expression Analysis ini dikembangkan oleh tim PKM-K UM (BRAVY) untuk membantu pembelajaran bahasa Inggris dengan cara yang lebih percaya diri. Saat berkeliling, Pak Sandiaga menyempatkan diri mampir ke stand Bravy dan mencoba langsung aplikasinya. Hasil analisis menunjukkan angka 84% confidence, membuat suasana jadi cair, penuh senyum, dan semangat.

Yang membuat hari itu makin berkesan, nama Bravy juga disebut langsung oleh Sandiaga Uno dalam kuliah kebangsaan di depan ribuan mahasiswa.

“Gunakan teknologi, gunakan riset. Tadi saya mengelilingi beberapa pengusaha di luar, sudah banyak yang menggunakan teknologi. Ada 3D printing, ada juga yang punya Bravy. Bravy itu mengajarkan bahasa Inggris dengan penuh confidence, dengan penuh kepercayaan diri. Dan mereka menggunakan FEA, Facial Expressions Analysis. Ini sudah menggunakan teknologi, jadi kita bekerja secara cerdas,” ujar Sandiaga Uno.

Momen sederhana itu terasa luar biasa bagi tim Bravy. Dari sekadar percakapan ringan di stand, sampai akhirnya nama Bravy terdengar di panggung besar, semuanya jadi bukti nyata bahwa karya mahasiswa bisa mendapat apresiasi.

Dan di situlah letak kebanggaannya: Bravy bukan hanya modul pembelajaran, tapi simbol bahwa ide kecil bisa tumbuh besar ketika ada keberanian untuk mencoba. Bagi tim, kehadiran Pak Sandiaga menjadi dorongan besar. 

“Kami percaya kalau Bravy bisa jadi karya yang tidak hanya membanggakan kampus, tapi juga bermanfaat lebih luas hingga level internasional,” ungkap salah satu anggota tim penuh optimisme.

Hari itu menegaskan satu hal, bahwa inovasi mahasiswa punya ruang untuk didengar dan dilihat. Dan Bravy ingin melangkah lebih jauh: menghadirkan dampak nyata, memberdayakan orang lain, dan membawa nama Universitas Negeri Malang hingga kancah global.(*)