HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Kepsek SMAN 3 Langsa Diduga Arogan Pada Guru Pengajar

Lentera 24.com | LANGSA -- Sebagai seorang kepala sekolah seharusnya dapat menjadi contoh kepada Para siswa dan guru-guru pengajar. Namun b...

Lentera24.com | LANGSA -- Sebagai seorang kepala sekolah seharusnya dapat menjadi contoh kepada Para siswa dan guru-guru pengajar. Namun berbeda dengan Kepala Sekolah SMAN 3 Langsa dikabarkan kerap Arogan pada guru pengajar.


Foto : Cut Ariani
Hanya karena siswa/siswi keluar lebih awal 5 menit dari jam yang dijadwalkan, lantas Drs Suhafrinal M.Pd selaku Kepala Sekolah Memarahi guru pengajar di depan siswa/siswi dengan tensi yang tinggi, itu terjadi pada hari Sabtu (19/1) ujar Guru pengajar kelas II IPA 5 SMAN 3 Langsa Cut Ariani, Spd, M.pd, pada media ini Jumat (8/2).

Sambung Cut "Jika saya salah tidak masalah dimarahi oleh pimpinan selaku atasan asalkan menegur itu diruangan Kepala Sekolah jangan di depan anak-anak", katanya .

Menurut Cut, peristiwa itu terjadi pada saat dirinya sedang menerangkan pada anak-anak di jam terahir, tiba-tiba pada jam 13.40 wib ada yang mendengar bell berbunyi, bahkan ada yang melihat anak-anak di kelas lain uda ada yang keluar, lantas anak-anak di lokal  IPA5 kelur dari lokal, tiba-tiba Kepala Sekolah sudah berdiri di depan lokal dan memaki saya di depan anak-anak dengan kata-kata 

"Buk Cut Tanggung Jawab, ruangan ini akan saya tutup, besok anak-anak jangan masuk ruangan ini dan buk Cut saya keluarkan dari SMA ini", urai Cut nenirukan apa kata Kepsek.

Mendengar kata yang keras dilontarkan oleh Kepala Sekolah membuat anak-anak ketakutan. Hal ini seharusnya tidak terjadi jika Kepala Sekolah bisa lebih arif dan santun dalam menegur bawahannya.

Selanjutnya setelah keluar jam sekolah pada saat berada di ruang guru, Kepsek kembali memarahi saya di depan guru-guru yang lain, dengan kata-kata tidak menyenangkan.

Bahkan dengan nada yang tinggi sembari menunjuk nunjuk saya dia mengatakan "Buk Cut tidak bisa jadi guru" dan kalimat itu berulang kali diucapkan kepala sekolah di depan guru", tambahnya.

Merasa tidak terima sudah direndahkan marwahnya di depan anak-anak dan guru, keesokan harinya Cut melapokan secara lisan kejadian tersebut kepada Asusten II Pemko Langasa, Sekda Kota Langsa, Pusat Penjaminan Mutu Guru (PPMG) dan ke Badan Kepegawayan Aceh (BKA).

Lantas di tempat yang sama Nova Fahlevi selaku suami dari Cut Ariani mengatakan akan melanjutkan persoalan ini ke ranah hukum jika tidak bisa diselesaikan di Dinas Pendidikan.

"Karena apa yang telah dilakukan oleh kepala sekolah terhadap istri saya itu sangat tidak pantas, apa lagi di depan anak-anak dan guru itu tidak mencerminkan sikap sebagai seorang pemimpin karena telah menjatuhkan marwah sebagai seorang guru", tutup Nova

Selanjutnya media ini menghubungi Drs Suhafrinal M.Pd selaku Kepala Sekolah SMAN 3 Langsa via Handfone nya dan di ujung telpon dirinya membantah telah berlaku kasar kepada bawahanya 

"Itu tidak benar, selaku pimpinan saya lebih tau bagai mana karakter bawahan saya", katanya .

Seharusnya sebagai guru bukan menyuruh anak-anak didiknya keluar kebih awal dan pada saat itu guru tersebut telah meninggalkan lokal, lantas pada saat saya marahi siswa/siswi guru tersebut masuk lagi kedalam lokal, itulah yang terjadi sebenarnya, katanya.

"Jika dibilang saya marahi guru di depan siswa/siswi itu benar, namun semua itu dilakukan karena ada alasannya", imbuhnya.

Supaya jelas kata kepsek, sebelumnya buk Cut ada selisih paham dengan sesama guru, tetapi dia buakan melaporkan kepada saya selaku atasannya melainkan melaporkan kepada suaminya, tutupnya. [] L24-007 (Roby Sinaga)