HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Bupati Rocky Minta Perusahaan Medco Transparan

Lentera 24.com | ACEH TIMUR -- Pertemuan rapat koordinasi antara Pemerintah Aceh Timur dan Badan Pengolola Migas Aceh (BPMA) serta Perusahaa...

Lentera24.com | ACEH TIMUR -- Pertemuan rapat koordinasi antara Pemerintah Aceh Timur dan Badan Pengolola Migas Aceh (BPMA) serta Perusahaan Medco E&P Malaka di Pendopo Bupati Aceh Timur. IDI, Senin (19/11/2018) Lentera24.com – Bupati Aceh Timur H. Hasballah Bin H. M. Thaib, SH yang akrab disapa Rocky, kepada PT. Medco E&P Malaka dan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Aceh Timur diminta untuk transparan Terhadap Tenaga Kerja.


Hal itu di sampaikan Bupati Rocky, saat pertemuan rapat koordinasi antara Pemerintah Aceh Timur dan Badan Pengolola Migas Aceh (BPMA) serta Perusahaan Medco E&P Malaka di Pendopo Bupati Aceh Timur.

Dalam pertemuan tersebut banyak hal yang disampaikan oleh Bupati Aceh Timur, diantaranya menyangkut masalah IMB (Izin Mendirikan Bangunan) serta persoalan minimnya Tenaga Kerja dan Pajak Daerah.

Bupati Aceh Timur H. Hasballah.Bin.M.Thaib mengatakan, hari ini mengadakan Rapat Kordinasi antara BPMA dan PT. Medco E&P Malaka agar kedepan lebih lebih mementingkan tenaga kerja lokal bahkan pajak daerah harus menjadi PAD Aceh Timur serta juga harus menggurus IMB. “Kita tahu bersama bahwa sebentar lagi, Medco akan memproduksi gas, jadi kedepan Medco E&P Malaka IMB yang permanen,” tegas Rocky.

Lebih lanjut Bupati Aceh Timur juga menyampaikan, bahwa keterkaitan dengan persoalan masalah Pajak, cukup banyak perusahaan kontraktor yang beroperasi di Aceh Timur, namun hingga saat ini kita melihat belum ada pemasukan pajak dari mereka yang masuk ke Kas daerah.

Begitu juga tentang tenaga kerja, banyak masyarakat yang menyampaikan kepada saya, kerumah ke kantor setiap hari, padahal saya juga memberikan rekomendasi namun tidak satu pun tenaga kerja yang diterima.

Rocky menegaskan, maka kedepannya tidak ada lagi kita mendengar adanya pengaduan dari masyarakat tenaga kerjanya yang kedapatan disembunyikan dikontainer, makanya kedepan Medco harus berusaha mengantisipasi persoalan seperti itu, karena subcon yang tidak benar, jadi Medco juga kena imbasnya. Rocky berharap kedepan PT. Medco E&P Malaka dapat berivestasi di Aceh Timur dengan baik Aman dan Sukses, “demikian tegas Bupati Aceh Timur.

Disisi lain saat ditanyakan kepada BPMA, Kenapa Aceh Timur hingga saat ini belum ditetapkan kedalam penyumbang migas serta menerima dana perimbangan migas antara Pusat dan Daerah oleh Kementrian ESDM.

Sementara itu, Plt Kepala Badan Pengolola Migas Aceh (BPMA) Azhari Idris mengatakan bahwa memang ada ketentuan undang-undang dan berlaku seluruh Indonesia mengenai hal tersebut khususnya untuk Aceh dibawah 12 mil laut Aceh mendapatkan hasil 70 persen kalau diatas 12 mil laut Untuk Aceh mendapatkan 30 persen jadi hanya tinggal nanti Medco apabila sudah melakukan produksi kemudian kita akan melakukan perhitungan, bagian Negara akan diproseskan ke Negara dan dimasukkan ke Direktorat keuangan Kementerian.

Saat disinggung mengenai Dana Perimbangan Migas,mengapa Aceh Utara dan Aceh Tamiang saja yang mendapatkan Dana Perimbangan Migas,sementara Aceh Timur tidak mendapatkan dana perimbangan migas, dan hari ini pemerintah Aceh Timur serta masyarakatnya rugi, padahal selama ini Aceh Timur memiliki Kekayaan lebih dari tiga titik sumber daya Alamnya, terutama yang dikelola oleh PT.Triangle Pase Inc yang sudah diproduksi puluhan tahun lebih dikenal Blok Pase dan diproduksi didua sumur, yakni sumur 1 dan Sumur 2, lebih jauh.

Azhari Idris mengatakan ada memang yang dikelola oleh perusahaan tersebut tapi katanya tidak semua Aceh Timur, jadi seharusnya Aceh Timur mendapatkan hasil Dana Perimbangan Migas tersebut,“ kata Azhari Idris.

Sementara itu, Gde Pradnyana VP Development dari pihak PT. Medco E&P Malaka akan terus menyampaiakn, bahwa mereka akan terus membangun hubungan baik dengan pemerintah Aceh Timur dan akan selalu berkoordinasi dengan pihak BPMA dan kami selaku kontraktor BPMA yang berkeja di Block A tentunya kami ingin nyaman berkerja disini dan akan memberikan dampak yang positif terhadap masyarakat sekitar,” katanya.

Katanya, mudah-mudahan hubungan kami dengan masyarakat setempat juga akan lebih baik melalui humas ataupun melalui kegiatan CSR kami di lapahan Block A. Terkait belum adanya IMB, pihak Medco mengatakan, karena aset yang ada di block A ini milik negara maka pihak yang akan mengajukan IMB dan lain-lain adalah BPMA,” ungkap Gde Pradnyana.

Terkait tenaga kerja, pihaknyanya telah memperkerjakan pihak-pihak lokal dengan sebaik-baiknya, selain itu juga kami di lahan block A ini ingin memberikan dampak yang positif dan memberikan lapangan kerja juga didaerah sekitar kami beroperasi,” demikian pungkas Gde Pradnyana.

Selain Bupati Aceh Timur H. Hasballah Bin H. M. Thaib, SH, juga turut hadir dari PT. Medco E&P Malaka diantaranya VP Development Gde Pradnyana , General Manager Blok A, Susanto, Senior Manager Relations & Security Drajat Panjawi, Manager Field Relations Blok A Rivian Pragita Oktara, Manager Operations Blok A, Ali Hamzah, Senior Manager HR Operations, Endang Taurani. Sementara dari BPMA turut dihadiri diantaranya , Azhari Idris plt Kepala BPMA, Radhi Darmansyah kepala devisi Formalitas dan hubungan eksternal, Marlias Geminiyawan Kepala devisi Hukum, Program dan Pelaporan dan staf BPMA, serta turut di hadiri SKPK terkait. [] L24-012 (M. Amin)