HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Dua Hari Tersesat di Merapi, Pendaki Selamat Berkat Power Bank

Lentera 24.com | Dua buah power bank menjadi kunci penyelamat bagi Sucipto, 35 tahun, pendaki Gunung Merapi yang tersesat sejak Selasa pagi ...

Lentera24.com | Dua buah power bank menjadi kunci penyelamat bagi Sucipto, 35 tahun, pendaki Gunung Merapi yang tersesat sejak Selasa pagi lalu. Warga Desa Rempoah, Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, itu baru sekali mendaki Gunung Merapi dan dia berangkat seorang diri.

Foto : Ilustrasi
“Selama tersesat ponsel saya tetap menyala sehingga dapat berkomunikasi dengan tim SAR,” kata Sucipto saat ditemui Tempo di basecamp SAR Barameru di Dukuh Plalangan, Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, pada Kamis malam, 14 Desember 2017.

Ketua SAR Barameru, Bakat Setiawan, mengatakan Sucipto ditemukan tim SAR gabungan di sisi selatan Gunung Merapi, tepatnya di atas hulu Sungai Gendol, wilayah Kabupaten Klaten, pada Kamis, pukul 08.49. Karena sulitnya medan yang diperparah dengan hujan deras, Sucipto baru dapat dievakuasi ke basecamp SAR Barameru sekitar pukul 16.00.

“Sucipto menjadi survivor selama 55 jam 32 menit,” kata Bakat alias Lahar. Menurut Bakat, lamanya proses pencarian yang memakan waktu sampai dua hari itu karena Sucipto beberapa kali memberikan informasi yang berbeda ihwal posisinya.

Pada Selasa sore, Sucipto mengabarkan dia berada di sisi barat Gunung Merapi. Pada Selasa malam, 211 relawan yang terbagi dalam sepuluh search and rescue unit (SRU) langsung melakukan penyisiran dari wilayah Selo Boyolali sampai ke Babadan, Kabupaten Magelang.

Satu hari berselang, Rabu sore, Sucipto kembali mengabarkan dia berada di jurang di bawah gunung yang terbelah. “Saat itu kami langsung menyimpulkan dia berada di muara Sungai Gendol,” kata Bakat. Walhasil, seluruh relawan yang sudah terlanjur menyisir ke sisi barat Gunung Merapi ditarik dan mereka kembali membuat skenario penyelamatan yang baru ke arah selatan.

Pada Rabu, pukul 20.00, Bakat berujar SRU 5 yang menyisir jalur pendakian Sapuangin, wilayah Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, menginformasikan adanya pergerakan manusia di sekitar hulu Sungai Gendol. Mereka juga mendengar teriakan minta tolong di dasar Sungai Woro.

“Pada Kamis, pukul 01.14, SRU 5 dari Sapuangin melaporkan adanya sinyal dari lampu senter. Ternyata itu dari Sucipto,” ujar Bakat. Adapun teriakan minta tolong itu dari Muhammad Zada Lubab, 20 tahun, warga Desa Lopait, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, yang juga tersesat saat mendaki Gunung Merapi pada Selasa lalu. Zada berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat melalui jalur Sapuangin, Klaten.

Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Boyolali Kurniawan Fajar Prasetyo mengatakan Zada mendaki bersama rombongan temannya. Di puncak Gunung Merapi, mereka bertemu dengan Sucipto. “Setelah itu mereka turun bersama tapi terpisah. Zada dan Sucipto yang di belakang akhirnya tersesat karena salah mengambil jalan akibat pandangan mereka terhalang kabut tebal,” kata Fajar. [] TEMPO.CO