suara-tamiang.com: PT Pertamina EP Field Rantau melalui pemanfaatan dana Corporate Social Responsibility (CSR) akan memprakarsai program Gr...

Sebagai langkah awal untuk melaksanakan program green school, PT Pertamina Jumat (5/10) melaksanakan focus group discussion (FGD) di aula Media Centre SMA N 2 Kejuruan Muda.
FGD tersebut dilaksanakan untuk membahas rencana awal dan menjaring informasi serta pendapat dari peserta tentang rencana pelaksanaan green school.
Dalam FGD green school ikut dihadiri oleh Kepala Bagian Humas PT Pertamina EP Field Rantau Herisym Sembiring Kepala Dinas Pendidikan Aceh Tamiang Izwardi, SIP, kepala SMA N 2 Kejuruan Muda Drs Zulkarnain, Kabid Standarisasi Lingkungan Hidup, Sayed Mahdi, SP, M.Si, Kasubbid Bappeda Muhammad Yani, S.Si, M.Si dan Tim Konsultan Pendamping dari Universitas Syiah Kuala serta staf CSR Pertamina EP Field Rantau Dedi Zikrian.
Kepala Bagian Humas Pertamina EP Field Rantau, mengatakan, untuk tahap awal pihaknya akan melaksanakan program green school ini di SMA N 2 Kejuruan Muda, karena sekolah ini berada di ring I areal kerja PT Pertamina.
Namun kedepan pihaknya berkomitmen untuk menjalankan program green school ini di sekolah-sekolah yang lain yang terletak di ring areal kerja yang lain lagi.
Kadis Pendidikan Aceh Tamiang, Izwardi SIP, dalam sambutannya mengharapkan program green school yang akan dilaksanakan di SMA N 2 Kejuruan Muda agar dapat dilombakan sekaligus menjadi model. Lebih lanjut Izwardi mengatakan program green shool akan berhasil jika seluruh komponen, baik itu kepala sekolah, para guru dan para siswa dapat menjaga kekompakan dan serius untuk menjalankan program tersebut.
Sementara itu, Kabis Standarisasi Lingkungan Hidup, Sayed Mahdi, SP, M.Si, dalam sabutannya mengatakan program green school ke depannya diharapkan dapat mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Sayed juga mengatakan, salah satu sasaran yang diharapkan dari program green school ada supaya sekolah SMA N 2 Kejuruam Muda dapat bersaing dan bersanding dengan sekolah-sekolah lain dalam program adiwiyata.
Sayed juga mengatakan, setidaknya ada empat komponen yang harus dipenuhi untuk sekolah yang akan mengikuti program adiwiyata, yaitu meliputi kebijakan berwawasan lingkungan, pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipatif dan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan. | yeddi, suara-tamiang.com