Untuk menyelamatkan hutan di Kecamatan Linge, Aceh Tengah, Konsorsium Institute Green Aceh (IGA) melakukan konservasi dengan membuka tam...
Untuk menyelamatkan hutan di Kecamatan Linge, Aceh Tengah,
Konsorsium Institute Green Aceh (IGA) melakukan konservasi dengan membuka taman
buru di areal hutan lindung.
Hal tersebut disampaikan Zulhanuddin, Program Manager
Konsorsium IGA, kepada The Atjeh Post, Rabu 20 Juni 2012 di Takengon.
“Konservasi dilaksanakan di lima
kampung yakni Kampung Reje Payung, Kute Reje, Delung Sekinel, Linge dan Kampung
Jamat,” ujarnya.
Konsorsium IGA yang terdiri dari empat yayasan yakni Yayasan
Green Aceh, Yayasan Pugar, Yayasan Lebah dan Yayasan Ekowisata Aceh juga akan
mengembangkan ekonomi masyarakat di seputar taman buru Linge dengan menanam
coklat, kemiri, rotan dan tanaman lainnya.
Win Fachruddin, Koordinator Komponen Rehabilitasi
menambahkan, masyarakat lima
Desa di Kacamatan Linge yang menjadi kawasan taman buru nantinya juga bisa
memandu orang-orang yang akan memburu rusa dan kijang di taman buru tersebut
sehingga masyarakat bisa mendapatkan penghasilan.
“Kita juga akan menyelamatkan habitat yang ada di
hutan-hutan seperti orang hutan yang masih ada di kawasan hutan Kecamatan Linge
dan program ini didanai oleh USAID,” ujar Win Fachruddin.
Konsorsium IGA juga telah berkoordinasi dengan Pemda Aceh
Tengah untuk menyelamatkan hutan yang ada dengan mencegah penebangan liar,
“Hutan terselamatkan dan masyarakat pun bisa makmur ini tujuan utama dari
konservasi taman buru tersebut,” katanya. | Atjehpost