Piermario Morosini akhirnya tiba di pembaringan terakhirnya. Puluhan ribu fans mengiringi perjalanan pulang sang pemain pujaan ke pangkuan ...
Piermario Morosini akhirnya tiba di pembaringan terakhirnya. Puluhan ribu fans mengiringi perjalanan pulang sang pemain pujaan ke pangkuan sang pencipta.
Morosini diketahui tewas usai kolaps di lapangan saat membela timnya, Livorno saat menghadapi Pescara pada lanjutan laga Serie B, Sabtu lalu. Gelandang 25 tahun yang kontrak penuhnya dimiliki Udinese diduga meninggal karena serangan jantung. (hasil otopsi belum memberikan konklusi pasti).
Setelah kemarin, fans memberikan penghormatan untuk sang pemain di Stadion Armando Pichi, kali ini Kamis (19/4/2012), para fans mendapat kesempatan terakhir mengiringi kepergian Morosini menuju makam.
Pemberkatan terakhir dilakukan di Gereja San Gregorio Barbarigo di distrik Monterosso di kawasan Bergamo, kampung halaman Morosini. Setelah pemberkatan, jenazah Morosini langsung di bawa ke pemakaman. demikian dikutip Football-Italia.
Diangkat dengan peti kayu yang dihias dengan kostum Livorno dan Atalanta, setidaknya 10.000 fans memadati jalan di sekitar gereja. Tak hanya fans, anggota tim Atalanta dan Udinese, serta sejumlah pemain dan pelatih seperti Sulley Muntari dan Roberto Donadoni turut mengiri kepergian pemain yang sempat mengenakan kostum timnas Italia U-21 ini.
Kisah hidup Morosini diketahui cukup tragis. Di usia 15 tahun, dia harus kehilangan sang Ibu dan dua tahun berselang sang ayah menyusul sehingga membuatnya jadi yatim-piatu. Kakaknya yang mengalami keterbelakangan mental juga meninggal karena bunuh diri.
Kini, setelah kepergiannya, keluarga inti Morosini hanya menyisakan adiknya yang juga cacat. Namun, beruntung, pihak klub Udinese bersedia membiayai hidup sang adik.| Ahmad Firdaus, OkeZone
Morosini diketahui tewas usai kolaps di lapangan saat membela timnya, Livorno saat menghadapi Pescara pada lanjutan laga Serie B, Sabtu lalu. Gelandang 25 tahun yang kontrak penuhnya dimiliki Udinese diduga meninggal karena serangan jantung. (hasil otopsi belum memberikan konklusi pasti).
Setelah kemarin, fans memberikan penghormatan untuk sang pemain di Stadion Armando Pichi, kali ini Kamis (19/4/2012), para fans mendapat kesempatan terakhir mengiringi kepergian Morosini menuju makam.
Pemberkatan terakhir dilakukan di Gereja San Gregorio Barbarigo di distrik Monterosso di kawasan Bergamo, kampung halaman Morosini. Setelah pemberkatan, jenazah Morosini langsung di bawa ke pemakaman. demikian dikutip Football-Italia.
Diangkat dengan peti kayu yang dihias dengan kostum Livorno dan Atalanta, setidaknya 10.000 fans memadati jalan di sekitar gereja. Tak hanya fans, anggota tim Atalanta dan Udinese, serta sejumlah pemain dan pelatih seperti Sulley Muntari dan Roberto Donadoni turut mengiri kepergian pemain yang sempat mengenakan kostum timnas Italia U-21 ini.
Kisah hidup Morosini diketahui cukup tragis. Di usia 15 tahun, dia harus kehilangan sang Ibu dan dua tahun berselang sang ayah menyusul sehingga membuatnya jadi yatim-piatu. Kakaknya yang mengalami keterbelakangan mental juga meninggal karena bunuh diri.
Kini, setelah kepergiannya, keluarga inti Morosini hanya menyisakan adiknya yang juga cacat. Namun, beruntung, pihak klub Udinese bersedia membiayai hidup sang adik.| Ahmad Firdaus, OkeZone