Wilayatul Hisbah (WH) Provinsi Aceh tahun 2012 ini tidak memiliki dana operasional untuk pelaksanaan eksekusi hukuman cambuk bagi pelanggar ...
Wilayatul Hisbah (WH) Provinsi Aceh tahun 2012 ini tidak memiliki dana operasional untuk pelaksanaan eksekusi hukuman cambuk bagi pelanggar syariat islam. Hal tersebut disampaikan oleh Kasi Penegakan Pelanggaran, Samsuddin S.Sos pada The Globe Journal, Selasa (28/2) siang.
“Tahun ini memang tidak dicadangkan dalam LKA untuk dana eksekusi cambuk ini. Sudah saya masukkan kemarin saat membuat LKA itu, tapi karena anggarannya minim, jadi tidak ada,” tuturnya.
Samsuddin sendiri sudah menganggarkan dana sebesar Rp 3 Milyar untuk biaya operasional setiap program kerja yang akan dijalankan WH Provinsi. Namun dalam kenyataannya, jumlah dana yang disahkan dan dialokasikan untuk operasional sendiri sangat minim, tidak sampai Rp 1 Milyar.
“Dalam LKA program kegiatan WH tahun ini saya rancang hampir Rp 3 Milyar. Yang disahkan hanya beberapa ratus juga, tidak sampai satu milyar,”sebutnya.
Untuk sekali pelaksanaan hukuman cambuk, Ssamsuddin menyebutkan biaya operasional yang dibutuhkan sekitar Rp 7-8 juta. Dana tersebut dianggarkan untuk membayar semua operasional mulai dari pembuatan berita acara hingga proses sidang di Mahkamah Syariah. Begitu pula untuk menyewa panggung saat proses hukuman cambuk berlangsung.
Samsuddin menuturkan, dirinya sangat kecewa dengan jumlah anggaran yang disahkan tersebut. Karna menurutnya, biaya yang dibutuhkan untuk operasional sangat besar. “Sekali kita melakukan razia gabungan bisa mengeluarkan biaya Rp 3,5 Juta. Itu untuk honor 35 orang personil dan makan minum,” ujarnya.
Sumber : The Globe Journal
Editor : yeddi alaydrus
Foto : Ilustrasi | Google