HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Jet Tempur AS Nyaris Tabrak Dua Skydiver di Langit Inggris

Lentera 24.com | CAMBRIDGE -- Sepasang pesawat jet tempur Amerika Serikat (AS) yang melesat dengan kecepatan hampir 350 mph di wilayah udar...

Lentera24.com | CAMBRIDGE -- Sepasang pesawat jet tempur Amerika Serikat (AS) yang melesat dengan kecepatan hampir 350 mph di wilayah udara Inggris hampir menabrak Dua skydiver atau penerjun parasut. Kejadian ini berlangsung April lalu, namun baru diungkap Dewan Airprox Inggris kemarin.

Foto : Jet tempur F-15 yang berbasis di RAF Lakenheath di Suffolk
Para penerjun parasut melakukan terjun bebas dengan kecepatan 120 mph di atas lapangan udara Chatteris di Cambridge ketika sepasang pesawat tempur AS lewat di bawahnya. Dewan Airprox Inggris menilai insiden itu masuk kategori bahaya tingkat dua atau kategori B.

Para penasihat keselamatan udara mengaku telah melihat rekaman yang direkam pada kamera helm dari salah satu skydiver. Dari rekaman itu terlihat jelas jet-jet tempur F-15 lewat di bawah para penerjun.

"Setelah penerjun payung melihat F-15, sangat sedikit yang bisa mereka lakukan untuk menghindari situasi, tidak memiliki kendali atas kecepatan atau arah mereka saat jatuh bebas," bunyi laporan Dewan Airprox Inggris, seperti dikutip dari Sky News, Jumat (13/9/2019).

Dalam laporannya, dewan menyayangkan bahwa pilot dari RAF (Angkatan Udara Kerajaan Inggris) Lakenheath di Suffolk belum menerima peringatan dari kontrol lalu lintas udara bahwa situs penerjun parasut itu aktif.

Penilaian itu merujuk pada fakta bahwa kontrol jet-jet tempur tersebut telah diserahkan dari pengontrol lalu lintas udara di RAF Coningsby di Lincolnshire kepada pengontrol lalu lintas udara di RAF Lakenheath.

"Ketika mereka terbang di atas lokasi jatuh, tidak mungkin pilot akan dapat melihat penerjun parasut dan mengambil tindakan menghindar, dan dalam hal ini mereka tidak menyadari bahwa mereka telah terbang di bawah mereka (jet-jet tempur)," kata Dewan Airprox Inggris.

"Sulit untuk mengetahui jarak saat itu antara jet dan penerjun payung karena kurangnya informasi," imbuh dewan tersebut.

Menurut Dewan Airprox Inggris, pilot harus tahu tentang posisi dan kegiatan lapangan udara Chatteris dan seharusnya meminta informasi pengontrol lalu lintas udara jika aktif sebelum terbang di atasnya atau memilih untuk menghindari lapangan udara.

Masih menurut laporan tersebut, kru RAF Lakenheath telah di-briefing sejak insiden itu.

Pesawat-pesawat tempur AS beroperasi di Inggris untuk misi latihan bersama militer Inggris. Komando Angkatan Udara AS di Lakenheath telah memberikan pernyataan ulang kepada semua krunya untuk mengingatkan mereka tentang perlunya menghindari area terjun parasut. [] SINDONEWS