Lentera 24.com | SUBULUSSALAM -- Terbatas dana desa, meski dikucurkan setiap tahun dinilai sulit dibangunkan untuk berbagai insfrastruktu...
Foto : Pembangunan talut senilai Rp62 juta dari Dana Desa, 2019 di Dusun Lae Oncim yang baru mulai pengerjaan |
Kepala Desa Lae Ikan, Kec. Penanggalan, Kota Subulussalam, Heriyanto Solin saat berbincang dengan wartawan di kediamannya, Rabu (28/8) menegaskan, desa berpenghuni 86 KK atau 338 jiwa tersebar di tiga dusun, yakni Lae Oncim, Gajah Putih dan Patetah butuh banyak polesan. Pembangunan talut di sekeliling desa, termasuk antar dusun adalah prioritas sebagai antisipasi dampak amukan air yang pra direlokasi acap melanda desa ini.
Foto : Bangunan TPA di Dusun Lae Oncim, Desa Lae Ikan dari Dana Desa 2019 sedang pengerjaan. Foto diambil, Rabu (28/8) |
Lalu, pembuatan jalan lingkar antara Dusun Lae Oncim dengan Dusun Gajah Putih sepanjang 500 meter, pengadaan penampungan air untuk Masjid Al Furqan dan khusus lapangan bola futsal yang masih dilanjutkan dana serupa 2018 dan jalan di Dusun Patetah sepanjang 2 km. Adapun dana 'Kotaku' 2018, peningkatan jalan di dua dusun.
Dana desa 2019, baru mulai dikerjakan di Dusun Lae Oncim talut senilai Rp62 juta dan Taman Pendidikan Alquran (TPA) ukuran 8x10 m2 senilai Rp113 juta. "Untuk pembinaan ilmu Agama Islam, bila memungkinkan bagi penghafal alquran," yakin Heriyanto, TPA dinilai sangat penting terlebih desa ini berbatas langsung dengan Kab. Pakpak Bharat, Sumut itu.
Soal isu dana desa dipakai kepala desa, Heriyanto Solin pastikan sudah mengembalikan. "Sudah dikembalikan karena memang pinjaman, yang dibuktikan dengan berita acara, disaksikan Ketua Badan Permusyawaratan Kampong (BPK)," tegas Heriyanto tegaskan dirinya terbuka menerima masukan dan kritik demi desa yang lebih baik ke depan, dari siapapun. [] L24-013 (Khairul)