HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Nora Bungkam !!, Acara Partai PD Diduga Libatkan 8 Datok Sedang Tahap Penyelidikan

Lentera 24.com | ACEH TAMIANG -- Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Aceh Tamiang, Nora Idah Nita, SE, masih bungkam untuk memberikan jawa...

Lentera24.com | ACEH TAMIANG -- Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Aceh Tamiang, Nora Idah Nita, SE, masih bungkam untuk memberikan jawaban terkait persoalan yang terjadi sebelum pemilihan umum 2019 pada acara silaturrahmi yang digelar Partai Demokrat (PD) di Desa Jambo Rambong Kecamatan Bandar Pusaka, dalam acara dimaksud dihadiri oleh 8 orang Datok (Kepala Desa).


Kebungkaman Nora Idah Nita ini didasari dengan adanya upaya Lentera24 yang mencoba untuk mengkonfirmasinya lewat selular, namun upaya itu gagal kerena meskipun nada deringnya tersambung, tetapi hp tidak diangkatnya. Hal itu dilakukan pada Rabu (8/5) sekira pukul 15.12 WIB.

Karena ingin mendapatkan jawaban dari Nora, lalu lentera24 tetap mencoba konfirmasi melalui jasa WhatsApp (WA), lagi-lagi usaha yang kali ini menggunakan pesan WA tersebut juga tetap gagal oleh karena pesan baru dibaca Nora setelah 6 jam kemudian.

Anehnya walau telah membaca pesan yang terkirim dari WA, Ketua Partai PD yang juga Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang ini tercermin tidak memiliki niat untuk memberikan tanda-tanda akan membalas pesan dimaksud.

Panwaslih Kabupaten Aceh Tamiang masih belum dapat memberikan keterangan secara gamblang terhadap proses penanganan tentang acara Partai  Demokrat yang dihadiri 8 Datok Penghulu (Kepala Desa) di Kecamatan Bandar Pusaka, Kabupaten Aceh Tamiang pada beberapa waktu lalu sebelum pemilu.

Informasi yang berhasil dihimpun lentera24, sebanyak 8 Datok dalam wilayah Kecamatan Bandar Pusaka yang hadir dalam pertemuan itu,  yang  masing-masing adalah, Datok Kampung Jambo Rambong, Datok Kampung Perkebunan Alur Jambu serta Datok Kampung Alur jambu.

Selain itu juga hadir Datok Kampung  Batang Ara, Datok Kampung Sunting, Datok Kampung Babo, Datok Kampung Pante Cempa dan Datok Penghulu Kampung Pengidam.

Anggota Komisioner Panitia Pengawas Pemilih (Panwaslih) Kabupaten Aceh Tamiang, Divisi Hukum, Penindakan Pelanggaran Dan Penyelesaian Sengketa, Ferry Irawan Nasution, SH dikonfirmasi menyebutkan, saat ini pihaknya belum dapat memberikan keterangan secara rinci kepada wartawan atas persoalan pertemuan yang digelar salah satu partai politik pra pemilu yang melibatkan 8 Datok.

"Sabar dulu, sekarang kita belum bisa memberikan keterangan apapun tentang sejauh mana persoalannya. Sebab sedang tahapan proses penyelidikan," ujar Ferry Irawan Nasution, SH, Baru-baru ini.

Dijelaskan Ferry, permasalahan dimaksud akan terus ditindaklanjuti hingga duduk persoalannya menjadi jelas dimata hukum.

"Kalau kami tidak menindaklanjuti, maka kami yang salah," tegas Ferry.

Sementara itu, menjawab konfirmasi lentera24, salah seorang Datok yang mengaku ikut menghadiri dalam pertemuan itu menyatakan, kehadirannya dalam acara partai berlambang tiga berlian itu karena diundang secara lisan dan dijemput oleh salah seorang temannya.

"Diundang secara lisan, malah saya dijemput kerumah," ujar Datok.

Namun dalam konfirmasinya, kalimat yang diucapkan Datok yang satu ini terdengar seperti terkejut seraya bertanya dengan nada heran, mengapa sampai diproses oleh Panwaslih Kabupaten.

"Owalaa, saya malah bingung, apa salah itu," sebut Datok tadi.

Bahkan dirinya malah bertambah bingung, kalau hal itu merupakan pelanggaran, kenapa saat itu dilakukan penjemputan terhadap dirinya.

"Hemm, ya bagaimana ya. Jadi semakin tidak paham saya, masa itu melanggar," ucapnya lugu.

Yang uniknya lagi, seharusnya pihak panitia penyelenggara harus lebih memahami bahwa acara yang dilaksanakan tersebut merupakan acara partai politik yang seharusnya tidak dibenarkan untuk dihadiri oleh para Datok, walaupun kehadiran para datok dimaksud atas undangan secara lisan.

Menyikapi dari keterangan salahsatu Datok, kedatangannya keacara itu karena undangan yang disampaikan secara lisan dan bahkan dijemput oleh salah seorang, diduga ini merupakan sebuah kepentingan politik.  [] L24-Redaksi