Lentera 24.com | ACEH TIMUR -- SDN Benteng yang beralamat di Jln Air Terjun KM 4,5 Desa Benteng Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur...
Lentera24.com | ACEH TIMUR -- SDN Benteng yang beralamat di Jln Air Terjun KM 4,5 Desa Benteng Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur tinggal kenangan bahkan bahkan sisa murid dan para guru bagaikan anak ayam kehilangan induknya, terlunta lunta menunggu padam tanpa perhatian, Senin (22/4).
Menurut Warga setpat, Berdirinya Gedung SDN Benteng hasil swadaya masyarakat pada tahun 1980 dan tahun 2006 baru ada bantuan lokal dari pemerintah, namun dana untuk membangun sekolah tersebut dilarikan oleh kepala SD yang lama.
Lantas tahun 2007 ada kucuran dana lagi dan terbangunlah tiga lokal tambahan, tetapi semua itu tinggal sejarah, karena sekolah tersebut saat ini tidak bisa difungsikan lagi, cetus warga.
Yang membuat kami merasa aneh mengapa sejak berdirinya bangunan gedung sekolah yang baru berubah nama menjadi SDN Titi Mangga mengapa tidak SDN Benteng, sehingga harus ada 2 dua sekolah di satu desa .
Padahal SDN Benteng duluan berdiri tetapi harus dimatikan dikarenakan tidak ada kucuran dana perehapan dari pemerintah, ditambah lagi jumlah murid yang ada juga tidak memungkinkan harus berdiri dua SD.
Jika tidak ada unsur lain tentunya bangunan yang berdiri tidak harus ganti nama menjadi SD Titi Mangga. Apalagi tanah dimana berdiri gedung SDN Titi Mangga hasil hibah warga, awalnya tanah tersebut dihibahkan untuk memindahkan SDN Benteng kebawah, tutup warga.
Sementara itu menurut Abdul Hadi selaku Kepala SDN Benteng mengatakan bahwa sisa murid kelas IV sampai kelas VI hanya tinggal puluhan saja karena sejak dua tahun terakhir kita tidak terima murid baru. Bahkan sisa murid SD Benteng saat ini kami numpang lokal di SDN Titi Mangga dengan sekolah sore sehingga tidak mengganggu murid SDN Titi Mangga.
"Mengingat kondisi SDN Benteng tidak layak lagi untuk ditempati karena faktor usia dan bangunannya sudah pada lapuk di makan usia".
"Kendala yang kami hadapi saat ini, guru sertifikasi harus pindah mengajar ke sekolah lain.terutama bagi guru yang mengajar anak kelas VI ,karena bulan ini sudah selesai", tutupnya.
Sampai berita ini di tayangkan awak media ini belum memperoleh keterangan dari pihak Disdikbud Aceh Timur. [] L24-007 (Roby Sinaga)
Menurut Warga setpat, Berdirinya Gedung SDN Benteng hasil swadaya masyarakat pada tahun 1980 dan tahun 2006 baru ada bantuan lokal dari pemerintah, namun dana untuk membangun sekolah tersebut dilarikan oleh kepala SD yang lama.
Lantas tahun 2007 ada kucuran dana lagi dan terbangunlah tiga lokal tambahan, tetapi semua itu tinggal sejarah, karena sekolah tersebut saat ini tidak bisa difungsikan lagi, cetus warga.
Yang membuat kami merasa aneh mengapa sejak berdirinya bangunan gedung sekolah yang baru berubah nama menjadi SDN Titi Mangga mengapa tidak SDN Benteng, sehingga harus ada 2 dua sekolah di satu desa .
Padahal SDN Benteng duluan berdiri tetapi harus dimatikan dikarenakan tidak ada kucuran dana perehapan dari pemerintah, ditambah lagi jumlah murid yang ada juga tidak memungkinkan harus berdiri dua SD.
Jika tidak ada unsur lain tentunya bangunan yang berdiri tidak harus ganti nama menjadi SD Titi Mangga. Apalagi tanah dimana berdiri gedung SDN Titi Mangga hasil hibah warga, awalnya tanah tersebut dihibahkan untuk memindahkan SDN Benteng kebawah, tutup warga.
Sementara itu menurut Abdul Hadi selaku Kepala SDN Benteng mengatakan bahwa sisa murid kelas IV sampai kelas VI hanya tinggal puluhan saja karena sejak dua tahun terakhir kita tidak terima murid baru. Bahkan sisa murid SD Benteng saat ini kami numpang lokal di SDN Titi Mangga dengan sekolah sore sehingga tidak mengganggu murid SDN Titi Mangga.
"Mengingat kondisi SDN Benteng tidak layak lagi untuk ditempati karena faktor usia dan bangunannya sudah pada lapuk di makan usia".
"Kendala yang kami hadapi saat ini, guru sertifikasi harus pindah mengajar ke sekolah lain.terutama bagi guru yang mengajar anak kelas VI ,karena bulan ini sudah selesai", tutupnya.
Sampai berita ini di tayangkan awak media ini belum memperoleh keterangan dari pihak Disdikbud Aceh Timur. [] L24-007 (Roby Sinaga)
