HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Demam Berdarah Pada Ibu Hamil Bisa Membunuh Janin, Begini Penjelasan Dokter!

Lentera 24.com | KESEHATAN -- Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) marak terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Berdasar data yang dirilis ...

Lentera24.com | KESEHATAN -- Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) marak terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Berdasar data yang dirilis Kementerian Kesehatan, jumlah kasus DBD per 29 Januari 2019 mencapai 13.683 dengan jumlah meninggal dunia 133 jiwa.


Angka ini diprediksi bakal terus meningkat ditandai dengan jumlah kasus DBD hingga 3 Februari 2019 mencapai 16.692 kasus dan 169 orang di antaranya meninggal dunia. Kasus terbanyak ada di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, NTT, dan Kupang.

Fakta ini menunjukan kasus DBD masih ada di masyarakat dan karena itu, meningkatkan pengawasan dan tindakan seperti pemberantasan sarang nyamuk (PSN) mesti dilakukan mulai dari sekarang. Tindakan psn diharapkan bisa memutus rantai kehidupan nyamuk penyebar virus DBD yaitu nyamuk Aedes Aegypti.

"Ibu hamil yang terpapar virus DBD bisa membahayakan janin yang dia kandung. Virus bisa masuk ke janin melalui plasenta dan dalam kondisi parah, janin bisa saja tidak tertolong atau meninggal di dalam kandungan," kata Dokter Spesialis Anak Klinik dr. Mulya Rahma Karyanti, SpA(K), MSc., pada Okezone di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Jakarta Pusat, belum lama ini.

Kemudian, jika kasusnya virus DBD itu masuk ke tubuh ibu hamil yang siap melahirkan, sambung dr Karyanti, kemungkinan besar bayi akan dilahirkan dengan kondisi membawa virus DBD. Bahkan, virus tersebut akan bertahan di tubuh bayi selama 2 minggu.

Jika tidak ditangani dengan serius dan komprehensif, ya, risiko kematian bisa terjadi. Maka dari itu, pengawasan pada ibu hamil terhadap paparan virus DBD ini harus sangat ketat karena bisa membahayakan kedua belah pihak, bukan hanya ibunya tapi juga pada janin atau bayi yang dia lahirkan.

"Maka dari itu, ibu hamil mesti mendapat perlindungan dari serangan nyamuk aedes aegypti. Sebab, kalau sudah terkena gigitan nyamuk ini, ya, risiko paling berbahaya bisa saja terjadi apalagi jika sistem imun si ibu tidak dalam kondisi yang sangat fit," tambah dr Karyanti. [] OKEZONE.COM