Lentera 24.com | PAPUA -- PT Istaka Karya (Persero) mengungkapkan, para pekerja yang tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di p...
Lentera24.com | PAPUA -- PT Istaka Karya (Persero) mengungkapkan, para pekerja yang tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di proyek Trans Papua bukan warga pribumi Papua. Pekerja lapangan di perusahaan pelat merah itu mayoritas dibawa dari Sulawesi Selatan dan sebagian dari Kalimantan.
Direktur Utama Istaka Karya Sigit Winarto mengatakan, pihaknya memang sudah memiliki informasi awal, namun butuh konfirmasi dan koordinasi lebih lanjut terkait identitas dan jumlah pekerja.
"Pekerja yang sedang bekerja, kami perkirakan mayoritas berasal dari Sulawesi Selatan," katanya saat ditemui kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, Selasa (4/12).
Meski demikian, Sigit masih akan memastikan lebih lanjut terkait data pekerja setelah proses evakuasi dapat dilakukan. Sebab hingga kini, para korban masih belum bisa dievakuasi dari lokasi kejadian.
"Kita pastikan jika sudah dievakuasi ke Wamena," kata dia.
Di dua lokasi yang diduga merupakan tempat kejadian yaitu di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, ia mengungkapkan, ada sekitar 28 orang yang sedang bekerja di lokasi tersebut. Sigit pun berharap secepatnya bisa dievakuasi.
"Kemungkinan besar adalah para pekerja kami dari Sulawesi. Sekali lagi identitas dan jumlah korban sedang kita pastikan," ujarnya. [] KUMPARAN
Foto : Kumparan |
"Pekerja yang sedang bekerja, kami perkirakan mayoritas berasal dari Sulawesi Selatan," katanya saat ditemui kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, Selasa (4/12).
Meski demikian, Sigit masih akan memastikan lebih lanjut terkait data pekerja setelah proses evakuasi dapat dilakukan. Sebab hingga kini, para korban masih belum bisa dievakuasi dari lokasi kejadian.
"Kita pastikan jika sudah dievakuasi ke Wamena," kata dia.
Di dua lokasi yang diduga merupakan tempat kejadian yaitu di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, ia mengungkapkan, ada sekitar 28 orang yang sedang bekerja di lokasi tersebut. Sigit pun berharap secepatnya bisa dievakuasi.
"Kemungkinan besar adalah para pekerja kami dari Sulawesi. Sekali lagi identitas dan jumlah korban sedang kita pastikan," ujarnya. [] KUMPARAN