Lentera 24.com | BANDA ACEH -- Pemerintah mengajak seluruh komponen bangsa berperan serta dalam upaya kesehatan dengan memprioritaskan pr...
Lentera24.com | BANDA ACEH -- Pemerintah mengajak seluruh komponen bangsa berperan serta dalam upaya
kesehatan dengan memprioritaskan promotive-preventif tanpa mengabaikan kuratif
dan rehabilitatif. Dengan demikian, perilaku hidup sehat melalui
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat akan meningkat dan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya akan terwujud.
"Mengubah pola hidup ke arah promotive-preventif dengan menekankan
pada perilaku hidup sehat yang dimulai dari diri sendiri merupakan salah satu
upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya hidup sehat,"
kata Pelaksana Tugas Gubernur Aceh saat membacakan sambutan Menteri Kesehatan
Indonesia, Nila Farid Moeloek pada peringatan Hari Kesehatan Nasional ke
54 di Halaman Kantor Gubernur Aceh, Senin 12/11/2018.
Nova menyebutkan, hingga saat ini, berbagai program kesehatan yang
diberikan pemerintah telah berjalan dengan baik. Hal itu dapat direfleksikan
melalui hasil-hasil pembangunan kesehatan yang meliputi upaya mendekatkan akses
pelayanan kesehatan dan peningkatan mutu layanan.
Hingga akhir 2017, Pemerintah telah menempatkan 6.316 tenaga kesehatan
melalui Nusantara Sehat, Wajib Kerja Dokter Spesdialis serta penugasan khusus
calon dokter spesialis untuk pemenuhan kesehatan di daerah terpencil,
perbatasan dan kepulauan.
Selain itu, di tahun itu pula, pemerintah telah meningkatkan sarana
prasarana pada fasilitas tingkat pertama. Sebanyak 375 puskesmas
direhabilitasi, 35 pembangunan Gedung, 750 pembangunan baru Puskesmas, 34 Unit
Puskesmas keliling perairan, 537 Unit Puskesmas keliling roda empat, Penyediaan
1.650 Unit ambulans roda dua, 86 Unit ambulans roda empat, dan 2.525
peningkatan sarana dan prasarana Puskesmas, serta 10.437 penyediaan alat
kesehatan di Puskesmas. Saat ini untuk fasilitas kesehatan tingkat rujukan
telah terdapat 104 rumah sakit rujukan regional, 20 RS rujukan propinsi, 4 RS
rujukan Nasional, dan 408 RSUD lainnya.
Selain keberhasilan tersebut, Indonesia masih menghadapi tantangan
permasalahan kesehatan, di antaranya masih tingginya angka kematian ibu,
tingginya angka kurang gizi, penyakit menular dan tidak menular.
"Ini harus segera diselesaikan jika kita ingin meningkatkan kualitas
hidup saat ini dan masa yang akan datang. Terutama Puskesmas, ini perlu saya
ingatkan pada para kepala dinas dan kepala puskesmas agar mengerahkan seluruh
potensi yang dimiliki dalam rangka menyelesaikan permasalahan kesehatan di
daerah masing-masing," kata Nova.
Puskesmas dan tenaga kesehatan, kata Nova, harus mengambil peran
mencerdaskan masyarakat untuk hidup sehat dengan secara aktif dan terus menerus
melakukan upaya promosi perilaku hidup bersih dan sehat. Saat ini alokasi
anggaran untuk bidang kesehatan yang disiapkan oleh pemerintah cukup besar,
sehingga besar juga harapan agar permasalahan kesehatan tersebut dapat
diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Peringatan Hari Kesehatan Nasional, tambah Nova, menjadi momentum untuk
merefleksikan kembali sejauh mana keberhasilan pembangunan kesehatan yang telah
dilaksanakan serta sejauh mana keberhasilan sektor kesehatan dalam melibatkan
semua unsur dan lintas sektor.
"Mari kita kobarkan semangat melayani, semangat menggerakkan. semangat
untuk mampu menangkap aspirasi masyarakat, semangat memandirikan dan
memberdayakan masyarakat dalam pencapaian derajat kesehatan yang setinggi
tingginya yang dimulai dari diri kita masing-masing," kata Nova.
Pemerintah kata Nova, memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah
mendukung terlaksananya Program kesehatan baik lintas program maupun lintas
sektor, akademisi, kepala daerah, pelaku usaha dan organisasi masyarakat. Ia
mengharapkan pembangunan kesehatan akan terus mengalami kemajuan serta dapat
menghasilkan Sumber Daya Manusia Indonesia yang sehat dan mampu bersaing dengan
bangsa-bangsa lain. [] L24-012 (M. Amin)